Ilustrasi Gerhana Matahari Total (Foto: News Week)

Nah, Hari Ini Gerhana Matahari Total, Namun Hanya Melewati Benua Amerika Saja

Jakarta, Mediaprospek.com – Di tempat-tempat tertentu, khususnya di Benua Amerika bakal terjadi perubahan siang ke malam selama empat menit lebih yang disebabkan terjadinya gerhana matahari, hari ini, Senin (8/2/2024).

Sebagaimana diketahui bahwa, fenomena Gerhana Matahari Total adalah gerhana yang terjadi saat piringan Matahari tertutup seluruhnya oleh piringan Bulan.

Saat itu, piringan Bulan bisa tampak sama besar dengan piringan Matahari, atau bahkan lebih besar.

Lalu, apakah Gerhana Matahari Total 8 April 2024 dapat dilihat di Indonesia? BMKG mengungkapkan Gerhana Matahari Total (GMT) akan terjadi pada tanggal 8 April 2024.

Jalur gerhana akan melewati wilayah Benua Amerika, sehingga fenomena Gerhana Matahari Total dapat diamati di Amerika Utara, Amerika Serikat, Meksiko, Amerika Serikat bagian tengah dan Kanada bagian timur.

Lalu, Gerhana Matahari 8 April 2024 jam berapa di Indonesia? Perlu diketahui, jalur Gerhana Matahari Total hanya akan melewati wilayah Benua Amerika. Gerhana Matahari 8 April 2024 tidak dapat diamati dari Indonesia.

Menurut Almanak BMKG, Gerhana Matahari Total akan terjadi selama beberapa jam. Kota yang terlewati jalur GMT dengan Durasi Totalitas terpanjang adalah selama 4 menit 26 detik.

Berikut proses global fase Gerhana Matahari Total 8 April 2024.

– Gerhana Sebagian mulai di lokasi awal: 15:42:15 UT
– Gerhana Total mulai di lokasi awal: 16:38:52 UT
– Puncak Gerhana: 18:17:21 UT
– Gerhana Total berakhir di lokasi akhir: 19:55:35 UT
– Gerhana Sebagian berakhir di lokasi akhir: 20:52:19 UT

Ketika terjadi Gerhana Matahari Total, Bulan akan melemparkan bayangan umbra ke permukaan Bumi sehingga bayangan itu akan menutupi sepertiga dari seluruh planet selama beberapa jam.

Gerhana Matahari Total tidak boleh diamati secara langsung dengan mata telanjang. Sebab walaupun hanya beberapa detik dapat mengakibatkan kerusakan permanen retina mata akibat radiasi tinggi yang dipancarkan dari fotosfer Matahari.

Kerusakan yang ditimbulkan tersebut dapat mengakibatkan kebutaan. Untuk menyaksikan Gerhana Matahari butuh menggunakan pelindung mata khusus. Selain itu juga bisa dengan menggunakan metode melihat gerhana secara tidak langsung.

(mzr/dtc)

Loading

Check Also

Sejumlah Provinsi Masih Lakukan Pemutihan Pajak Kendaraan, Bagaimana di Kalimantan Selatan?

Mediaprospek.com – Program pemutihan pajak kendaraan sepanjang periode Mei 2023 masih dilaksanakan beberapa wilayah provinsi …