Surabaya, mediaprospek.com -Podcast yang dibentuk kelompok kerja (Pokja) Indrapura jurnalis DPRD provinsi Jawa Timur (Jatim) memberikan dampak yang positif dalam meningkatkan kinerja para anggota dewan dan pembangunan di Jawa Timur.
Pasalnya podcast ini mengangkat isu-isu yang lagi trend dan aktual yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Kemudian organisasi perangkat daerah (OPD) diberi kesempatan untuk bisa mengomunikasinya dengan pihak legislatif.
“Jadi di sini ada solusi dan beberapa langkah yang harus diambil antara pihak eksekutif dan legislatif,” kata Kabag Persidangan Perundang-undangan Sekretariat DPRD Jatim, Syamsir Aulia Rahman kepada wartawan press room DPRD Kalsel, saat Setwan DPRD Kalsel melaksanakan studi komparasi ke Setwan DPRD Jatim, Senin (4/3/24).
Terlaksananya podcast tersebut bisa atas permintaan dari OPD terkait permasalahan sosial yang timbul atau melihat perkembangan-perkembangan isu yang terjadi, bisa juga atas permintaan para anggota dewan melaksanakannya di wilayah daerah pemilihannya (dapilnya).
“Jadi di sini OPD bisa meminta jadwal para anggota dewan untuk bersinergi guna menghasilkan solusi,” ujarnya.
Selain itu podcast ini juga meningkatkan hubungan eksekutif dan legislatif terjalin sangat harmonis. Keduanya saling bekerjasama dan bersinergi sehingga program-program dan kegiatan pembangunan dapat berjalan dengan baik.
“Seperti program-program yang dijalankan oleh Gubernur dan ibu Gubernur kemarin yang dilanjutkan oleh Pj Gubernur Insya Allah bisa berjalan dengan lancar sesuai dengan trek-trek yang sudah ada. Jadi Pokjanya di Indrapura ini sangat berperan menjembatani komunikasi antara OPD dan eksekutif,” jelasnya.
Terkait mengenai kunjungan Setwan DPRD Kalsel ke Setwan DPRD Jatim, Syamsir Aulia Rahman berharap, kekeluargaan dan persahabatan yang sudah dibangun selama ini, antara teman-teman di DPRD provinsi Jawa Timur dengan DPRD Prov. Kalsel dapat terus berjalan dengan baik dan lancar.
“Kita juga telah banyak berdiskusi tentang hubungan yang harmonis antara eksekutif dan legislatif yang dibangun dimulai dari kami yang ada di sekretariat DPRD provinsi,” ungkapnya.
Sekwan DPRD Kalsel, Muhammad Jaini melalui Kabag Persidangan, Hukum, AKD, dan Layanan Aspirasi, Muhammad Andri Yuzhar, mengatakan, pada studi komparasi ini, banyak hal yang didapatkan, seperti dalam pengelolaan sosmed.
“Di sini pengelolaan sosmed DPRD dikelola pihak ketiga. Kemudian ada program podcast yang di tempat kita masih belum, Insya Allah hal-hal yang bagus dan baik, menjadi inovasi dari sekretariat DPRD Jawa Timur, yang merupakan tupoksinya bermitra dengan Pokja Indrapura, akan kita sampaikan kepada pimpinan untuk bisa diimplementasikan di banua kita Kalsel,” imbuhnya.
Sekarang podcast bukan sesuatu yang baru lagi, ia merupakan bagian daripada fasilitasi penyampaian informasi dan lain sebagainya dan Insya Allah dapat kita implementasikan sebagai bagian penunjang untuk tupoksi DPRD Prov. Kalsel,” tandasnya.
Sementara Ketua Pokja wartawan DPRD Jatim, Riko Apriyono, menyampaikan, podcast difasilitasi oleh Sekretariat DPRD,seperti ruangan dan semua perlengkapan peralatannya.
“Kita di teman-teman media saling membagi tugas. Dari seluruh anggota yang berjumlah sekitar 10 orang harus paham dan belajar soal teknis kamera, live streaming dan segala macam-macam sampai mencari isu dan tema,” bebernya.
“Dari situ ketika sudah ada tema dan isu, baru kita mengundang anggota dewan atau tamu untuk menjadi nara sumber di podcast. Hostnya pun dari kita-kita sendiri. Semua dikelola dai nol dan belajar secara mandiri,” tuturnya.
“Artinya kita ya belajar-belajar juga, tapi kan di antara teman-teman media ini ada yang anak TV minimal punya keahlian pegang kamera dan lain sebagainya. Sekarang belajar teknologi podcast itu gampang ya, di YouTube juga sudah banyak,” pungkasnya. (Ais/mzr)