Cervera, Mediaprospek.com – Abaikan publik Italia, Marc Marquez menyatakan akan bersaing keras kepada Francesco Bagnaia usai gabung di Ducati, sebagaimana dilansir Crash.
Diketahui, Marquez resmi gabung Ducati di musim 2025. Ia dikontrak sampai 2026 dengan menegaskan bahwa genderang perang bakal hadir di trek, namun harus kalem di paddock.
Kedatangan The Baby Alien sebutannya, membuat Ducati bakal punya dua sang kampium karena sudah ada juara dunia lainnya, Bagnaia, yang menunggangi Desmosedici.
Bagnaia merupakan juara dunia MotoGP dua musim terakhir. Sementara Marquez berstatus juara dunia MotoGP enam kali, dengan total 8 juara dunia ia menangkan termasuk di kelas 125cc dan Moto2.
Marc Marquez sementara berada berada di peringkat tiga klasemen pebalap MotoGP 2024. Ia sudah mendapat tiga podium dari 7 seri yang digelar sejauh ini.
Sementara manajer Ducati Lenovo Team, Davide Tardozzi, menyatakan skuadnya ‘bodo amat’ soal fakta bahwa Marc Marquez merupakan musuh publik Italia akibat rivalitasnya dengan Valentino Rossi di MotoGP.
Tardozzi menyatakan pihaknya memilih Marquez murni berkat talentanya melalui Cycle World pada Kamis (6/6/2024).
Seperti yang diketahui, Marquez menjalin rivalitas pahit dengan Valentino Rossi sejak 2015, tepatnya di Sirkuit Sepang, Malaysia, ketika Rossi menuduh Marquez membantu Jorge Lorenzo mengalahkannya dalam perebutan gelar dunia.
Sejak itu, Marquez menjadi musuh publik Italia. Setiap kali berlaga di sirkuit-sirkuit Italia, Marquez kerap mendapatkan teriakan dari penonton, terutama ketika ia naik podium.
Tardozzi yakin, Marquez dan Pecco Bagnaia bakal berkolaborasi dengan baik dalam mengembangkan Desmosedici.
“Kami harus katakan bahwa apa yang terjadi di Sepang terjadi hampir 10 tahun yang lalu. Kami melihat performa pembalap dan kemampuannya mengembangkan motor bersama Pecco dan merebut gelar dunia. Kami menatap ke depan, ke masa depan, bukan masa lalu,” ujarnya.
Tardozzi juga bersyukur Ducati memiliki para penggemar yang loyal pada jenama mereka. Tak peduli siapa pembalapnya, Ducati selalu dapat dukungan masif.
Hal ini juga dialami Jorge Lorenzo, yang dapat dukungan dari Ducatisti pada 2017 dan 2018 meski juga musuh bebuyutan Rossi.
(mzr/dtc/bln)