pngtree.com

Simak..Perjalanan Rasulullah di Isra Mi’raj, Seperti Apa Sidratul Muntaha Itu?

Jakarta, Mediaprospek.com – 27 Rajab adalah waktu terjadinya peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang merupakan salah satu mukjizat terbesar dalam sejarah Islam yang penuh dengan pelajaran berharga.

Hingga di masa kini masih banyak yang mempertanyakan, berapa lama perjalanan Rasulullah menuju Sidratul Muntaha, tempat tertinggi yang hanya dapat dicapai atas kehendak Allah SWT tersebut.

Pada sebuah buku Isra’ Mi’raj dan Permulaan Masuk Islamnya Kaum Anshar karya Muhammad Ridha, dijelaskan bahwa istilah Isra’ merujuk pada perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah menuju Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsa di Yerusalem.

Sementara itu, Mi’raj adalah lanjutan perjalanan beliau dari Baitul Maqdis hingga mencapai Sidratul Muntaha di langit ketujuh.

Menariknya, seluruh perjalanan yang penuh keajaiban ini, mulai dari Masjidil Haram, Baitul Maqdis, hingga mencapai Sidratul Muntaha, hanya memakan waktu dalam satu malam.

Perjalanan ini merupakan bukti nyata kekuasaan Allah SWT dan menjadi salah satu mukjizat besar dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW.

Di Sidratul Muntaha, Rasulullah SAW menerima pengalaman spiritual yang mendalam. Pada momen ini, beliau bercakap langsung dengan Allah SWT yang menjadi puncak perjalanan agung ini.

Salah satu hasil penting dari peristiwa ini adalah diterimanya perintah salat, yang merupakan kewajiban utama bagi setiap umat Islam.

Awalnya, Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW dan umatnya untuk melaksanakan salat sebanyak 50 waktu dalam sehari semalam.

Namun, melalui dialog dengan Nabi Musa AS, Rasulullah SAW memohon keringanan kepada Allah SWT karena menyadari keterbatasan umatnya. Akhirnya, perintah salat diringankan menjadi 5 waktu sehari semalam.

Keputusan ini menunjukkan kasih sayang Allah SWT terhadap kita sebagai umat manusia, sekaligus pentingnya salat sebagai ibadah utama yang harus dijalankan setiap Muslim. Salat menjadi wujud penghambaan dan kedekatan umat kepada Sang Pencipta.

Peristiwa Isra Mi’raj tidak hanya memberikan kita kewajiban salat, tetapi juga menjadi pengingat akan kebesaran Allah SWT dan keistimewaan Nabi Muhammad SAW.

Sebagai umat Islam, peristiwa ini mengajarkan pentingnya ketaatan, penghambaan, dan menjalankan perintah Allah SWT dengan penuh keikhlasan.

Mengutip dari buku Berlabuh di Sidratul Muntaha karya KH. Muhammad Sholikhin, dijelaskan mengenai keberadaan Sidratul Muntaha sebagaimana tercantum dalam sebuah hadits.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari melalui Anas, dari Malik bin Sha’sha’ah, Rasulullah SAW bersabda:

“Kemudian Jibril membawaku naik ke langit ketujuh, lalu Jibril meminta untuk dibukakan.”

Lanjutan hadits hingga Rasulullah SAW berkata: “Kemudian aku ditinggikan ke Sidratul Muntaha.”

Hadits ini secara tegas menyebutkan bahwa Sidratul Muntaha terletak di langit ketujuh. Hampir seluruh riwayat hadits sepakat mengenai keberadaan Sidratul Muntaha di langit ketujuh.

Kemudian, dalam buku Surga Kenikmatan yang Kekal oleh Mahir Ahmad Ash Shufiy, disebutkan bahwa Rasulullah SAW melalui sebuah hadits menceritakan kepada kita tentang sebuah pohon berdasarkan apa yang pernah beliau lihat.

“Kemudian, aku diangkat ke Sidratul Muntaha. Tiba-tiba, aku menemukan bukitnya seperti punuk unta yang paling baik dan daunnya seperti telinga gajah. Jibril berkata, “Ini Sidratul Muntaha yang mempunyai empat sungai, dua di antaranya tersembunyi dan dua lagị adalah nyata.’ Maka aku bertanya, ‘Apa itu, wahai Jibril?’ Jibril menjawab, Dua yang tersembunyi adalah sungai di surga, sedangkan dua yang tampak adalah Nil dan Eufrat.” (HR Bukhari dan Muslim)

(mzr/dtc)

Loading

Check Also

Lazio Vs Napoli Dini Hari Nanti, Berikut Jadwal Pekan ke-25 dan Klasemen Liga Italia

Mediaprospek.com – Kompetisi Liga Italia musim ini berlangsung pada 17 Agustus 2024 hingga 25 Mei …