Mediaprospek.com – Laksamana Muda Daniel Hagari mengakui bahwa Hamas tidak bisa dilenyapkan, demikian pernyataan juru bicara militer Israel, setelah perang di Gaza memasuki bulan kesembilan.
Dengan perang yang telah berlangsung lama itu, militer Israel mulai menunjukkan tanda frustrasi. Mereka frustrasi karena tidak adanya akhir yang jelas dan rencana pasca-perang yang terlihat.
“Hamas adalah sebuah ideologi. Siapapun yang berpikir kita bisa melenyapkan Hamas adalah salah,” kata Hagari.
Sementara itu, hubungan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan PM Israel Benjamin Netanyahu diketahui semakin renggang.
Meningkatnya perseteruan Biden dan Netanyahu ini, dilaporkan oleh media Axios dengan mengutip pejabat AS pada Rabu (19/6/2024).
Axios menyebutkan bahwa hal tersebut dapat mengalihkan perhatian dari pekerjaan diplomatik untuk menghindari perang dengan Hizbullah di perbatasan Lebanon-Israel.
Laporan tersebut mengatakan pemerintahan Biden cemas bahwa hubungan tidak stabil yang terlihat antara Amerika Serikat dan Israel dapat merusak kekuatan otoritas Zionis itu di wilayah tersebut.
PM Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis (20/6/2024) mengatakan, negaranya membutuhkan amunisi dari Amerika Serikat (AS) dalam perang demi mempertahankan eksistensi.
“Saya siap menerima cercaan pribadi asalkan Israel menerima amunisi dari AS yang dibutuhkannya dalam perang demi eksistensinya,” katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.
Komentar pemimpin Israel tersebut muncul setelah dia membuat marah Amerika Serikat dengan menuduh AS telah menahan senjata dan amunisi untuk Israel.
Para pejabat AS mengatakan bahwa mereka tidak paham dengan apa yang dimaksud oleh Netanyahu. “Komentar-komentar tersebut sangat mengecewakan dan tentu saja menjengkelkan bagi kami, mengingat jumlah dukungan yang kami miliki dan akan terus kami berikan,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada para wartawan pada Kamis.
Demikian sekelumit info terbaru dari konflik Gaza, Palestina dengan Israel.
(mzr/kcm)