Mediaprospek.com – Lebih 2.000 orang telah ditangkap selama protes pro-Palestina di puluhan kampus Amerika dalam beberapa pekan terakhir dan teranyar 300 demonstran hingga Kamis (2/5/2024) pagi.
Dilansir dari Reuters, lebih dari 200 mahasiswa ditangkap di Universitas California, Los Angeles. Polisi juga membersihkan perkemahan yang dibentengi dan lebih dari 90 mahasiswa ditangkap di Dartmouth College di New Hampshire.
Puluhan lainnya ditangkap di Universitas New Hampshire dan Universitas Buffalo di New York. Di Oregon, polisi bergerak ke perpustakaan sekolah pada hari Kamis, yang telah ditempati oleh para demonstran sejak awal pekan.
“Kita bukanlah negara otoriter yang membungkam orang atau membungkam perbedaan pendapat,” kata Joe Biden.
“Tetapi, ketertiban harus ditegakkan. “Protes dengan kekerasan tidak dilindungi, tapi protes damai dilindungi,” kata presiden AS itu.
Dia menegur apa yang disebutnya protes dengan kekerasan. “Vandalisme, masuk tanpa izin, memecahkan jendela, menutup kampus, memaksa pembatalan kelas dan wisuda, semua ini tidak merupakan protes damai,” kata Biden.
“Ada hak untuk melakukan protes, namun tidak ada hak untuk menimbulkan kekacauan,” tambahnya.
Sementara itu, Israel mengancam akan membalas Otoritas Palestina (PA) jika Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap para pejabat senior Israel, salah satunya PM Israel Benjamin Netanyahu.
Hal tersebut disampaikan Israel dalam sebuah diskusi dengan mitra Amerika Serikat pada Rabu (1/5/2024).
Israel mengatakan kepada AS pihaknya memiliki informasi bahwa pejabat-pejabat PA menekan ICC untuk mengeluarkan surat penangkapan tersebut.
Israel mengancam akan menahan penghasilan pajak PA, yang dikumpulkan dan dibagikan ke pemerintah Palestina. Pembalasan di bidang ekonomi dapat menghancurkan PC, yang mengelola beberapa wilayah Tepi Barat yang diduduki berdasarkan Perjanjian Oslo 1993.
(mzr/kcm)