Mediaprospek.com – Kebiasaan sehari-hari yang tampaknya sepele, seperti kurang minum air putih dan mengonsumsi banyak protein hewani yang tanpa disadari menyebabkan tumbuhnya Batu Ginjal.
Dilansir dari laman resmi National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), batu ginjal terjadi karena bongkahan keras seperti kerikil.
Dia terbentuk di salah satu atau kedua ginjal ketika kadar mineral tertentu dalam urine terlalu tinggi.
Sedangkan ukuran batu ginjal berbeda-beda mulai dari seukuran pasir, sebesar kacang polong, bahkan dalam kasus yang jarang terjadi bisa seperti bola golf.
Namun, Batu ginjal bisa diketahui dari beberapa gejala, seperti nyeri tajam di punggung, tubuh bagian samping, perut bagian bawah, atau selangkangan.
Gejala lain dari batu ginjal adalah nyeri ketika buang air kecil, urine berwarna keruh atau beraroma tidak sedap, termasuk intensitas buang air kecil meningkat.
Lalu, apa saja kebiasaan yang menyebabkan batu ginjal? Kebiasaan sehari-hari yang menyebabkan batu ginjal.
Dilansir dari beberapa sumber, berikut kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko terkena batu ginjal:
1. Kurang minum air putih
Ahli urologi dan spesialis batu ginjal Piruz Motamedinia mengatakan, urine biasanya menyaring kelebihan garam, mineral, dan produk limbah yang merupakan hasil metabolisme, pembentukan protein, dan penguraian dalam tubuh.
Jika jumlah limbah berlebihan dan cairan tidak cukup untuk mengencerkan, kondisi ini meningkatkan potensi pembentukan kristal yang bisa bercampur dengan unsur lain sehingga membentuk batu.
“Itulah mengapa minum cukup air dan mengeluarkan banyak urine sangat penting,” kata Motamedinia dikutip dari laman Yale Medicine, Rabu (19/4/2023).
“Jika Anda mengencerkan urine dengan minum air atau cairan lainnya, kecil kemungkinan Anda akan membentuk kristal atau batu.”
“Jika urine Anda berwarna kuning tua atau oranye, itu pertanda Anda mengalami dehidrasi dan membutuhkan lebih banyak cairan,” tambahnya.
2. Terlalu banyak mengonsumsi protein hewani
Mengutip laman NIDDK, mengonsumsi protein hewani dalam jumlah banyak juga bisa meningkatkan risiko terkena batu ginjal.
Protein hewani yang perlu dibatasi konsumsinya meliputi: Susu, keju, dan produk susu lainnya Daging sapi, ayam, terutama jeroan, Ikan, Kerang, Telur.
3. Mengonsumsi makanan mengandung natrium dalam jumlah banyak
Natrium merupakan bagian dari garam. Kandungan ini biasanya terdapat dalam makanan kaleng, kemasan, atau makanan cepat saji.
Natrium juga terdapat dalam banyak bumbu, bumbu dapur, termasuk daging.
4. Kelebihan berat badan (obesitas)
Obesitas tidak hanya meningkatkan risiko mengalami penyakit jantung atau tekanan darah tinggi, tapi juga batu ginjal.
Profesor Departemen Urologi The University of Alabama at Birmingham (UAB) Kyle Wood mengatakan, obesitas biasanya memengaruhi pembentukan dua jenis batu ginjal, yakni kalsium oksalat dan asam urat.
Batu ginjal kalsium, termasuk batu kalsium oksalat dan batu kalsium fosfat, merupakan jenis batu ginjal yang paling umum.
Hal ini terjadi karena kalsium yang berada di ginjal menjadi bergabung dengan produk limbah lainnya sehingga membentuk batu ginjal.
Sementara itu, batu ginjal asam urat berkaitan dengan resistensi insulin yang menjadi ciri khas obesitas dan diabetes.
“Seiring berkembangnya resistensi insulin, komposisi urine pun berubah. Salah satu perubahan utamanya adalah penurunan pH urine, yang membuatnya lebih asam.”
“Lingkungan asam ini mendorong pembentukan batu asam urat,” kata Wood dikutip dari laman resmi UAB, Jumat (28/2/2025).
5. Minum alkohol
Alkohol sebenarnya tidak menyebabkan batu ginjal secara langsung. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat alkohol berkontribusi pada pembentukan batu ginjal.
Dikutip dari laman The Kidney and Hypertension Center, alkohol yang bersifat diuretik dapat meningkatkan produksi urine sekaligus menghambat penyerapan air di ginjal.
Kondisi tersebut menyebabkan dehidrasi sehingga terjadi peningkatan konsentrasi mineral dan asam dalam urine yang meningkatkan risiko batu ginjal.
Jumlah kalori yang tinggi dalam sebagian besar minuman beralkohol juga dapat menyebabkan penambahan berat badan yang merupakan faktor risiko batu ginjal.
Demikian, artikel ini disediakan hanya untuk tujuan edukasi dan informasi umum.
Untuk diagnosis, pencegahan, dan penanganan batu ginjal secara tepat, Anda disarankan berkonsultasi langsung dengan dokter atau tenaga medis profesional.
(mzr/kcm)