Jembrana, Mediaprospek.com – Dari hasil pemeriksaan terhadap seorang perempuan bercadar di Pelabuhan Gilimanuk ditolak masuk Bali, Minggu lalu (19/5/2024) dan dipulangkan ke daerah asalnya di Provinsi Lampung.
Kegiatan pemeriksaan ini berkaitan dengan event World Water Forum (WWF) ke-10 2024 di Nusa Dua, Badung, Bali.
Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto menjelaskan perempuan yang identitasnya tidak disebutkan itu awalnya dihentikan oleh petugas di Pelabuhan Gilimanuk.
Wajah wanita itu terekam kamera face recognition atau kamera pendeteksi wajah. Ternyata, berdasarkan catatan kepolisian, perempuan yang memakai pakaian serba putih dan bercadar itu pernah masuk ke Polda Bali tanpa tujuan jelas.
“Saat pemeriksaan di Pos II Pelabuhan Gilimanuk kemudian terekam kamera pendeteksi wajah ternyata terdata pernah masuk Polda Bali tanpa tujuan tidak jelas dan mencurigakan, sehingga kami lakukan pemeriksaan,” ungkap Endang di Mapolres Jembrana, Selasa (21/5/2024).
Ketika masuk ke Mapolda Bali pada 2021, Endang melanjutkan, perempuan tersebut mengaku akan bertemu dengan seseorang yang dikenal di media sosial.
Namun, saat diinterogasi, dia tidak memberikan nama jelas orang yang akan dia temui. Hal ini menyebabkan perempuan tersebut ditolak masuk Mapolda Bali.
Saat tiba di Pelabuhan Gilimanuk pada Minggu, perempuan itu mengaku datang sendirian dan ingin melihat Pantai Kuta.
Petugas yang menilai perempuan itu mencurigakan dan tidak punya tujuan jelas di Bali, akhirnya memutuskan untuk memulangkannya. Namun, dipastikan perempuan itu tidak membawa benda-benda berbahaya.
“Sebelum dikembalikan ke daerah asalnya, perempuan tersebut dilakukan pemeriksaan oleh Polwan Polres Jembrana, termasuk barang bawaan dan badannya. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tidak ada barang mencurigakan yang dia bawa,” papar Endang.
“Memang tidak ada (barang bawaan) yang mencurigakan, tapi diputuskan untuk dikembalikan ke daerah asalnya,” tegas Endang.
Selain perempuan bercadar, ada juga beberapa anak jalanan yang masuk Bali tanpa membawa identitas. Anak-anak jalanan itu kemudian dikembalikan ke Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk.
“Jadi total ada tiga orang yang kami kembalikan ke daerah asal selama pengamanan pintu masuk Bali selama berlangsungnya World Water Forum (WWF) di Nusa Dua,” ujar Endang.
Endang juga menegaskan selama pengamanan WWF, Pelabuhan Gilimanuk sebagai salah satu pintu masuk Bali masih aman. Selain personel gabungan yang bertugas, Pelabuhan Gilimanuk juga dilengkapi dengan face recognition untuk pejalan kaki dan pengendara motor yang masuk Bali.
Selain face recognition, anjing pelacak yang memiliki kemampuan mengendus narkoba juga disiagakan di pintu masuk Bali. Ini untuk mencegah barang terlarang memasuki wilayah Bali dan dapat mengganggu keamanan.
(mzr/dtc)