Mediaprospek.com – Kanker termasuk salah satu penyakit berbahaya dan mematikan. Penyebabnya karena faktor genetik dan lingkungan.
Namun, ternyata pula untuk pilihan makanan sehari-hari juga dapat meningkatkan risiko kanker.
Untuk mengurangi risikonya, doktor Harvard punya daftar makanan penyebab kanker yang perlu dihindari.
Dalam unggahan media sosial, Dr. Saurabh Sethi, ahli gastroenterologi lulusan Harvard menyoroti lima jenis makanan sehari-hari yang sebaiknya perlu dihindari.
Konsumsi makanan tersebut memberikan dampak buruk dan telah dikaitkan dengan perkembangan serta progresi kanker.
Melansir Times of India (19/06/2025), berikut 5 jenis makanan penyebab kanker:
1. Daging olahan
Ilustrasi daging olahan. Foto: ilustrasi/thinkstock
Makanan yang diolah, termasuk daging olahan sering diandalkan sebagai sumber protein. Beberapa orang bahkan menganggapnya sebagai pilihan yang lebih praktis.
Sayangnya, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), daging olahan diklasifikasikan sebagai karsinogenik kelompok
1. Artinya, daging ini bisa menyebabkan kanker, khususnya kanker kolorektal.
Dr. Sethi memperingatkan bahwa nitrat dan pengawet yang digunakan dalam daging ini dapat merusak sel-sel yang melapisi usus dan memicu perubahan kanker.
Kalau tetap ingin mendapat asupan protein cukup, bisa beralih ke daging tanpa lemak, seperti ayam panggang.
Protein nabati, seperti kacang-kacangan juga menjadi pilihan baik karena tidak memicu peradangan dan kaya akan serat dan antioksidan.
2. Minuman manis
Foto: Getty Images/iStockphoto/tongpatong
Meskipun enak, minuman manis atau soda perlu dihindari karena bisa meningkatkan gula darah dan memicu peradangan yang sebabkan kanker.
Minuman manis, seperti minuman botolan atau soda sering dianggap sebagai sumber energi atau sesuatu yang bisa meningkatkan suasana hati.
Faktanya, Dr. Sethi menekankan bahwa minuman ini bisa meningkatkan kadar gula darah. Selain itu, minuman ini juga mampu memicu peradangan kronis dan dapat mempercepat perkembangan kanker.
Sering mengonsumsi minuman manis dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker terkait obesitas, seperti kanker payudara, pankreas, dan usus besar.
Sebagai alternatif, sebaiknya minum air kelapa segar murni. Selain menghilangkan dahaga, air ini juga mengandung antioksidan yang penting untuk perbaikan sel dan mendukung kekebalan tubuh.
3. Makanan yang digoreng
Makanan yang Digoreng. Foto: iStock
Makanan yang digoreng banyak disukai. Sayangnya, jika terlalu banyak mengonsumsi gorengan, salah satu efeknya menyebabkan kanker.
Menggoreng dengan banyak minyak, terutama minyak yang dipakai kembali menyebabkan terbentuknya akrilamida.
Akrilamida merupakan senyawa pemicu peradangan dan meningkatkan risiko kanker.
Dr. Sethi menyoroti jika konsumsi makanan yang digoreng secara teratur dikaitkan dengan stress oksidatif dan peradangan kronis.
Kondisi tersebut merupakan tempat sel kanker tumbuh subur.
Pilihan lebih baik yaitu dengan memanggang atau menggunakan air fryer tanpa minyak. Atau bisa juga pakai minyak zaitun untuk menumis.
4. Daging gosong
Meskipun daging merupakan sumber protein baik, tetapi proses memasak yang salah bisa berbahaya.
Jangan anggap remeh daging panggang yang gosong. Dr. Sethi menyoroti bahaya tersembunyi di dalamnya.
Jika daging terlalu matang atau gosong, daging akan menghasilkan amina heterosiklik (HCA) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) yang dapat merusak DNA.
Kerusakan DNA berulang bisa menuju pada perkembangan kanker.
Alih-alih memanggang pada suhu tinggi, pilihlah memasak dengan api kecil. Mengukus juga bisa jadi alternatif.
Kalau tidak bisa menghindari proses memanggang, kamu bisa merendam daging terlebih dahulu untuk mengurangi pembentukan senyawa berbahaya.
Tambahan herba, seperti rosemary atau thyme, yang kaya antioksidan juga bisa membantu.
5. Makanan instan
Mie instan. Foto: iStock
Selain daging olahan, makanan ultra proses, seperti mie instan atau makanan cepat saji juga sebaiknya dihindari.
Makanan-makanan ini tidak mengandung nutrisi alami. Justru lebih banyak mengandung zat aditif buatan, gula tambahan, dan lemak tidak sehat.
Dr. Sethi menekankan bahwa konsumsi makanan ultra proses sering memicu peradangan kronis, menjadi faktor utama dalam proses pembentukan kanker.
Akan lebih baik mengonsumsi real food atau makanan utuh, seperti sayuran segar, kacang-kacangan, dan biji-bijian yang dapat menurunkan penandaan peradangan.
(mzr/dtc)