Walikota Ibnu Sina (nomor dua dari kiri) terus gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar masyarakat berhenti buang air di sungai. Mereka diarahkan untuk menggunakan fasilitas komunal atau biofilter yang sudah disediakan Pemko di darat, tegasnya. Selasa (22/10/24). (Foto/dok/diskominfospbjm)

Targetkan 80% Kelurahan Bebas BABS di Akhir Nopember, Wali Kota Banjarmasin Terus Melakukan Sosialisasi Dorong Perubahan Perilaku Masyarakat

Banjarmasin, mediaprospek.com – Komitmen untuk mengakhiri perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) terus digenjot oleh Kota Banjarmasin. Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina menegaskan, pemerintah tak akan tinggal diam dalam upaya mencapai lingkungan yang lebih sehat dan bersih. Ia berharap, pada akhir November 2024, setidaknya 10 kelurahan lagi dapat mendeklarasikan status Open Defecation Free (ODF), yang akan mendorong capaian kota menuju 80% wilayah bebas dari praktik BABS.
“Kita sedang menuju 80%. Saat ini Banjarmasin baru di angka 61%. Dengan deklarasi 10 kelurahan lagi, mudah-mudahan akhir November nanti kita bisa mencapai target tersebut,” ujar Ibnu Sina saat menghadiri acara Dialog Membangun Komitmen Bersama Menuju Kalimantan Selatan Stop Buang Air Besar Sembarangan 2024, di Gedung Mahligai Pancasila, Selasa (22/10/24).
Kegiatan tersebut turut dihadiri sejumlah pejabat, termasuk Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Hj Husnul Hatimah, Kepala Dinas PUPR Banjarmasin, Ir Suri Sudarmadiyah dan Kepala Bappeda Litbang, Ahmad Syauqi serta Walikota/Bupati se-Kalimantan Selatan.
Ibnu Sina mengakui mengubah perilaku masyarakat bukan hal yang mudah, terutama di daerah bantaran sungai, di mana kebiasaan BABS sudah lama mengakar. “Untuk menghilangkan kebiasaan ini butuh dialog panjang, apalagi kalau sudah menyangkut jamban di pinggir sungai. Ini harus kita atasi bersama,” imbaunya.
Ia menambahkan kebiasaan tersebut tidak hanya terkait perilaku individu, tetapi juga masalah ketersediaan infrastruktur sanitasi yang layak. “Kita bersyukur, Banjarmasin sudah memiliki instalasi pengolahan air limbah di beberapa titik dan sistem komunal menggunakan pipa, termasuk biofilter. Ini langkah penting untuk memastikan akses sanitasi di kota kita semakin baik,” jelas Ibnu.
Menurut data, akses sanitasi layak di Banjarmasin saat ini telah mencapai 95%, melebihi target nasional 90% yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). Namun, tantangan masih ada dalam mencapai sanitasi sehat, baru tercapai 3%, sementara target nasional adalah 15%. (Hus/Mal/May)

Loading

Check Also

Presiden RI Tegaskan Pentingnya Menjaga Stabilitas Mata Uang dan Transformasi Ekonomi Nasional Sebagai Wujud Kedaulatan Negara

Banjarmasin, mediaprospek.com- Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan menyelenggarakan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024, dengan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *