Banjarmasin, mediaprospek.com – Sebagai bagian dari upaya pengelolaan sampah yang lebih efisien dan praktis baik dari segi proses daur ulang, SDM hingga aspek penganggaran, Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) bekerja sama dengan GIZ 3RproMar (proyek kerjasama ASEAN-Jerman), Waste4change (W4C) Alam Indonesia serta Direktorat Penanganan Sampah Kementerian LHK berkesempatan menggelar Forum Group Discussion (FGD) terkait Pendampingan sekaligus Pelatihan Tata Cara Perhitungan Tarif Penanganan dan Retribusi Sampah bagi stakeholder di Kota Banjarmasin, Rabu (23/10/24).
Dibuka langsung oleh Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina, kegiatan itu turut melibatkan seluruh OPD terkait, meliputi Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perkim, Dinsos, Bagian Hukum dan Pemerintahan, PTAM Bandarmasih, UPTD TPA Regional Banjarbakula, UPTD TPA Basirih, Akademisi, Pemerhati Lingkungan, termasuk Camat se kota Banjarmasin.
“Sebetulnya saat ini angka penanganan dan tata kelola persampahan Kota Banjarmasin itu sudah relatif baik di angka 73 persen. Kendati begitu, diakuinya memang terdapat beberapa titik yang masih harus ditangani secara masif dan hal tersebut sejatinya dipengaruhi oleh sejumlah faktor,” kata Ibnu.
“Secara keseluruhan sudah relatif baik, namun terkadang ada saja sisanya yang disoroti dan menjadi viral, sementara yang sudah kita benahi, ditangani seperti di sepanjang A. Yani itu tidak terekspos dengan baik,” ungkap dia.
“Sehingga yang sering terekspos itu jeleknya saja, padahal ada upaya yang terus kita lakukan,” tambahnya.
Oleh karena itu, persoalan sampah ini mesti ditangani sejak dini. “Seperti keluhan di Lingkar Dalam dekat Ukhuwah itu sekarang sudah tertangani dengan baik, pukul 6 pagi sudah clear termasuk simpang 4 Gerilya. Kalaupun masih ada tolong disampaikan karena ada petugas yang kita siapkan,” jelasnya. (Hus/Mal/May)