Jakarta, Mediaprospek.com – Selama ini diketahui bahwa makanan dari hasil olahan fermentasi baik untuk kesehatan pencernaan, tapi sekarang juga baik untuk kesehatan otak.
Faktanya, makanan ini diketahui dapat membantu memecah nutrisi di dalam makanan dan membuat makanan tersebut dapat lebih mudah dicerna daripada makanan yang tidak difermentasi.
Namun, makanan fermentasi rupanya juga baik untuk meningkatkan kesehatan otak. Ini berdasarkan penelitian Eating Well, yang menyebutkan bahwa otak dan usus berkomunikasi melalui berbagai jalur.
Katherine Brooking, MS, RD, seorang ahli gizi di New York menjelaskan, zat yang diproduksi di usus oleh bakteri dapat berjalan atau mengirimkan sinyal melalui saraf besar.
Seperti saraf vagus, langsung ke otak dan memicu berbagai aktivitas otak hingga dapat mengubah suasana hati, perilaku, memori, dan kognisi.
Lantas, makanan fermentasi apa saja yang disarankan untuk dikonsumsi? Melansir Eating Well (16/10/2024), berikut daftarnya!
1. Yogurt
Foto: Getty Images/Kristina Maksymova
Yogurt merupakan produk olahan susu yang dibuat dengan proses fermentasi menggunakan bakteri asam laktat Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus
Amy Kimberlain, RDN, CDCNES, merekomendasikan makanan ini karena mengandung probiotik atau bakteri baik yang membantu menjaga mikrobioma usus sehat.
Menurutnya, yogurt baik untuk kesehatan otak karena dapat meningkatkan mikrobioma usus sehat, mendukung produksi neurotransmitter, mengurangi peradangan, dan menyediakan nutrisi penting yang melindungi dan meningkatkan fungsi otak.
2. Kimchi
Foto: iStockphoto/Getty Images/Zania Studio
Kimchi merupakan hidangan tradisional Korea yang terbuat dari sayuran fermentasi.
Sayuran yang difermentasi berupa kubis hingga wortel yang dibumbui dengan bumbu aromatik, seperti bawang putih, jahe, dan bumbu spesial gochujang.
Kimchi kaya akan probiotik yang mendukung kesehatan usus dan otak. Penelitian yang disebut Eating Well menunjukkan bahwa probiotik tertentu dalam kimchi dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif.
Juga mungkin memiliki efek neuroprotektif yang mampu mengurangi risiko penyakit terkait neurodegeneratif, seperti Alzheimer dan demensia.
Fungsi kognitif merupakan kemampuan mental yang berhubungan dengan kemampuan otak dalam menerima dan mengolah informasi yang disampaikan oleh sistem indra.
Selain probiotik, kimchi juga kaya akan vitamin K yang dikaitkan dengan fungsi otak tetap tajam dan antioksidan, seperti vitamin C, yang dapat melawan sel-sel rusak dan menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat.
3. Tempe
Foto: Getty Images/Aufa Fahmi
Tempe juga termasuk makanan fermentasi yang terbuat dari kacang kedelai utuh dan kaya akan protein. Tempe juga mengandung probiotik yang dapat mendukung kesehatan usus dan otak.
Kimberly Brooking mengungkap jika penelitian yang muncul menunjukkan bahwa makanan fermentasi dapat bermanfaat bagi sumbu otak-usus dan berpotensi meningkatkan daya ingat, dan kognisi.
Selain itu, tempe juga mengandung senyawa bioaktif, seperti asetilkolin yang berdampak positif pada fungsi memori.
4. Kombucha
Teh kombucha. Foto: iStock
Kombucha terbuat dari teh, ragi, bakteri, dan gula. Campuran bahan tersebut lalu didiamkan selama seminggu atau lebih.
Proses fermentasi ini dibantu dengan SCOBY atau symbiotic culture of bacteria and yeast, berupa kultur simbiosis yang membantu proses fermentasi.
Bentuknya bulat pipih, mirip seperti piringan, dengan tekstur kenyal dan warnanya agak keruh.
Hasil fermentasi dengan bantuan scoby akan menghasilkan kombucha yang bersoda, bergelembung, dan mengeluarkan aroma tajam, seperti cuka.
Ahli Kimberlain menjelaskan bahwa kombucha mengandung probiotik yang dapat membantu menyeimbangkan mikrobioma dan menambah keragaman bakteri untuk meningkatkan kesehatan.
“Usus yang seimbang dapat mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan mental, yang dapat membantu mengelola kondisi seperti kecemasan dan depresi,” ujar Kimberlain.
Kombucha juga mengandung polifenol yang dapat mengurangi stres oksidatif dan mencegah penyakit, terutama penyakit berkaitan dengan neurodegeneratif, seperti Alzheimer.
5. Miso
Bagi orang Jepang, miso adalah pasta kental yang sering dipakai dalam berbagai hidangan. Salah satu olahan yang paling terkenal adalah sup miso.
Namun, kini produk pasta miso sudah banyak dijual pasaran, sehingga bisa mulai dikonsumsi atau diolah menjadi hidangan sehat dan enak.
Miso terbuat dari kacang kedelai yang difermentasi. Tidak hanya kaya rasa, tetapi juga kaya probiotik yang dapat meningkatkan fungsi otak.
Penelitian yang disebut Eating Well menemukan bahwa konsumsi makanan berbahan kacang kedelai setiap hari, termasuk miso, dikaitkan dengan risiko peningkatan kinerja kognitif.
Ahli Brooking juga menyebut bahwa miso mengandung folat, nissin, dan kolin yang dapat meningkatkan fungsi kognitif. Ditambah kandungan isoflavonnya dapat mengurangi peradangan di otak dan tubuh.
(mzr/dtc)