Mumi Firaun Ramses II | Via Mentalfloss

Ini Azab bagi Manusia Seperti Firaun yang Diserang Belalang, Katak, Kutu hingga Darah

Mediaprospek.com – Firaun era Nabi Musa AS adalah seorang raja yang ingkar dan enggan beriman kepada Allah SWT. Ia dan kaumnya ditimpa azab berupa serangan belalang, katak dan kutu.

Kisah tentang azab yang menimpa Firaun ini terjadi pada masa Nabi Musa AS dan termaktub dalam Al-Qur’an surah Al A’Raf ayat 130-133. Allah SWT berfirman yang artinya,

“Dan sesungguhnya Kami telah menghukum (Fir’aun dan) kaumnya dengan (mendatangkan) musim kemarau yang panjang dan kekurangan buah-buahan, supaya mereka mengambil pelajaran. Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata: “Itu adalah karena (usaha) kami”. Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan orang-orang yang besertanya. Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. Mereka berkata: “Bagaimanapun kamu mendatangkan keterangan kepada kami untuk menyihir kami dengan keterangan itu, maka kami sekali-kali tidak akan beriman kepadamu.” Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.”

Dalam buku Qashash Al-Anbiyaa’ karya Imam Ibnu Katsir yang diterjemahkan Dudi Rosyadi dijelaskan adanya bencana yang melanda Firaun dan kaumnya yakni masyarakat Mesir. Bencana tersebut berupa musim paceklik yang mengeringkan tanah Mesir sehingga tidak ada tanaman yang tumbuh dan tidak ada susu hewan yang dapat dimanfaatkan.

Meskipun telah dilanda musibah ini selama bertahun-tahun, Firaun dan kaumnya tetap enggan beriman. Mereka tetap kufur dan ingkar.

Ketika kebaikan datang kepada mereka, yakni berupa kesuburan, mereka berkata “Ini adalah karena (usaha) kami.”

Firaun dan kaumnya tidak mengakui bahwa kebaikan ini diterima karena keimanan Nabi Musa AS dan kaumnya. Pada masa itu Firaun dan Nabi Musa AS hidup berdampingan.

Apabila Firaun ditimpa kesusahan maka mereka akan melemparkan sebab kesialan itu kepada Musa AS dan pengikutnya. Bila datang kesusahan maka mereka menyalahkan orang-orang beriman.

Dalam surah Al A’raf ayat 133, Allah SWT berfirman, “Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.”

Mengenai ath thufan (topan), sebuah riwayat dari Ibnu Abbas menyebutkan bahwa maksudnya adalah hujan deras yang diturunkan dengan kapasitas tinggi, hujan yang menyebabkan banjir, dan hujan yang menyebabkan kerusakan pada tanaman dan pepohonan.

Abu Dawud meriwayatkan dari Abu Utsman An Nahdi, dari Salman Al Farisi, ia berkata, “Nabi SAW pernah ditanya mengenai belalang, lalu beliau menjawab, “Belalang adalah salah satu jenis tentara Allah yang paling banyak jumlahnya. Aku tidak memakannya namun aku juga tidak mengharamkannya.”

Ayat ini juga menyebutkan jaraad (belalang) sebagai bencana bagi Fir’aun dan kaumnya sebagai hewan yang menyerang tanaman mereka hingga tidak tersisa sayuran, buah, dedaunan atau rerumputan.

Ayat ini juga menyebutkan al-qummal (kutu). Ibnu Abbas menjelaskan maksudnya adalah sejenis ulat yang keluar dari hasil tanaman, terutama gandum.

Azab bagi Firaun juga berupa dhafadi (katak). Maksud dari katak sebagai bencana adalah hewan yang menyerbu istana Fir’aun dan rumah-rumah kaumnya hingga masuk ke bejana dan makanan. Bahkan ketika seorang ingin menyuap makanan maka seekor katak akan melompat lebih dulu ke dalam mulutnya.

Adapun terkait damm (darah) sebagai bencana adalah bercampurnya darah ke dalam air-air yang mereka gunakan untuk minum, mandi, dan lain sebagainya sehingga mereka tidak dapat memanfaatkan air Sungai Nil, air sumur dan sumber air lainnya.

Meskipun bencana itu diturunkan untuk seluruh masyarakat Mesir, tapi bani Israil kaum Nabi Musa AS sama sekali tidak merasakannya. Ini merupakan bentuk kasih sayang Allah SWT kepada orang-orang beriman. Wallahu a’lam.

Sekelumit tambahan info, Raja Firaun adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan para raja Mesir kuno dalam sejarah dan mitologi.

Firaun dianggap sebagai penguasa absolut dan Tuhan dalam agama Mesir kuno, yang memiliki otoritas yang luas dalam pemerintahan, militer, dan keagamaan.

Beberapa raja Firaun yang terkenal memerintah pada berbagai periode selama kekaisaran Mesir, yang berlangsung selama lebih dari 3.000 tahun.

Beberapa Firaun yang paling terkenal dan berpengaruh dalam sejarah Mesir kuno diantaranya adalah Ramses II.

Dia memerintah selama lebih dari 60 tahun, yang merupakan masa kekuasaan terpanjang dalam sejarah Mesir kuno.

(mzr/dtc/kcm)

Loading

Check Also

Tiga gol Karim Benzema Bungkam Pengeritiknya, Al Ittihad Pun ke Puncak Klasemen Liga Arab Saudi

Mediaprospek.com – Dengan mencetak tiga gol sekaligus untuk Al Ittihad di Liga Arab Saudi membuat …