Jakarta, Mediaprospek.com – Setiap akhir tahun atau mendekati musim-musim liburan, banyak orang bepergian baik ke tempat wisata ataupun kampung halaman dengan moda transportasi umum ataupun pribadi.
Namun, tentu saja tidak hanya asal pergi tapi soal menentukan pilihan untuk prasarana atau moda transportasi yang dipakai dan dianggap aman dan murah menjadi bahan pertimbangan.
Ternyata, sejauh ini, moda transportasi pesawat disebut paling aman dalam bepergian. Kendati beberapa orang mungkin masih memiliki phobia untuk bepergian lewat jalur udara, tetapi moda ini justru disebut jarang mengalami kecelakaan.
Wakil Ketua Umum Bidang Keselamatan Transportasi, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Rivan A. Purwantoro mengatakan, pesawat udara (paling aman), semua aman, tapi hari ini semua aman, semua harus berkeselamatan, kereta juga aman, kereta api juga semua aman.
“Saya kira semua moda transportasi itu aman,” ujar Wakil Ketua Umum Bidang Keselamatan Transportasi, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Rivan A. Purwantoro dalam acara konferensi pers Catatan Akhir Tahun MTI di Stasiun KCIC Halim, Jakarta Timur, Rabu (27/12/2023).
Hal itu berkat perawatan dan keamanan dari transportasi tersebut.
“Pesawat sedangkan setahun praktis hampir nggak ada yang menonjol. Pesawat paling aman, karena dia handling security-nya,” kata dia.
Di sisi lain, ia menyebut moda transportasi yang paling tidak aman adalah kendaraan pribadi. Karena MTI menemukan kecelakaan paling banyak dialami oleh pengendara kendaraan pribadi.
“Yang justru kecelakaan paling banyak bukan moda transportasi, tetapi kendaraan pribadi,” ujar dia.
Dia menepis pandangan umum bahwa kendaraan seperti bus yang kerap mengalami kecelakaan. Alih-alih demikian, ia menjelaskan sepeda motor adalah penyebab paling sering.
Ia mengingatkan bahwa pengemudi kendaraan pribadi mesti hati-hati dan menertibkan diri.
“Dari peningkatan (kecelakaan) 6,8 persen di tahun 2023 ini dominasi sepeda motor. Kan banyak yang melihat sepertinya angkutan umum, nggak, bahkan angkutan umum itu hampir ranking 6 di bawah. Yang paling banyak 77 persen adalah sepeda motor, kemudian angkutan berat yang sering bertabrakan,” kata dia.
“Rata-rata penyebabnya tabrakan berhadapan. 45 ribu dari 116 ribu bertabrakan depan. Ini yang menjadi penting, karena kelalaian, melawan arus,” ujarnya.
(mzr/dtc)