MediaProspek Prospek
Banjarmasin, mediaprospek.com Walikota Banjarmasin Ibnu Sina membuka sekaligus menjadi keynote speaker pada Pelatihan Sertifikasi Mediator, di BW Kindai Ballroom, Selasa (5/12).
Ibnu Sina mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk membantu lembaga peradilan dan mencegah semua masalah masyarakat tidak berakhir di ranah hukum.
“Perwali mengamanatkan adanya rumah mediasi di setiap kelurahan, sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Mahkamah Agung. Dan tidak semua masalah harus dibawa ke ranah hukum, karena nantinya lapas kita bakal penuh,” Ujar Ibnu Sina.
Menurut Ibnu Sina, Rumah Singgah seperti mengangkat kembali nilai nilai adat bedamai dalam masyarakat Banjar, sebagaimana yang diterapkan pada zaman undang undang Sultan Adam tahun 1835.
“Pendekatan dari zaman kerajaan Banjar ini perlu diangkat kembali dan diimplementasikan secara lebih formal melalui rumah mediasi,” ucapnya.
Dengan adanya rumah mediasi di tiap kelurahan, diharapkan sengketa dapat diselesaikan secara adat bedamai, mendukung konsep restorative justice yang tengah berkembang.
“Maksud rumah mediasi disini bukan artinya tidak perlu pembangunan baru, melainkan cukup dengan mengalokasikan ruangan di kantor camat/lurah sebagai tempat mediasi. Langkah ini juga diharapkan mampu mengurangi potensi perpecahan di masyarakat, menciptakan persaudaraan, sejalan dengan nilai-nilai adat istiadat orang Banjar,” ungkapnya.
Rumah mediask ini, lanjut Ibnu Sina, telah diterapkan di Kelurahan Antasan Besar dan alhamdulillah sudah terlihat dengan berhasilnya mediasi pada 1-2 kasus per minggu, yang secara efektif mencegah perkara sampai ke pengadilan.
Pada kegiatan tersebut, dihadiri Kepala BKD Diklat Kota Banjarmasin Totok Agus Daryanto, Ketua Umum Amkesi Machli Riyadi, Kepala Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung Sobandi, dan peserta pelatihan terdiri dari beberapa lurah serta camat di lingkup pemerintah kota Banjarmasin. (Humas-PemkoBjm/Mey)
