Banjarmasin, mediaprospek.com – Meroketnya harga cabai rawit yang saat ini mencapai Rp.140 ribu perkilonya dikarenakan tingginya demand (permintaaan_red) masyarakat sedangkan stok sangat terbatas.
Sebelumnya, untuk mengatasi hal tersebut Pemko Banjarmasin telah melakukan upaya melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) kota Banjarmasin yaitu pada bulan September dan pertengahan Oktober telah membagikan 15 ribu bibit cabai Hiyung kepada masyarakat Banjarmasin.
“Jadi sebenarnya kemahalan terhadap harga cabai itu kan artinya ada selisih stok antara suplai (penawaran_red) dan demand dan itu mungkin yang menjadi penyebab naiknya harga cabai. DKP3 sendiri sebenarnya sudah memberikan 15 ribu bibit cabai Hiyung kepada masyarakat. Sebagai antisipasi kita terhadap lonjakan harga cabai yang sekarang ini dirasakan mahal oleh masyarakat, “ kata Kepala DKP3 Yuliansyah Effendi kota Banjarmasin kepada Prospek, Kamis, (30/11/23) di Banjarmasin.
Dipilihnya cabai Hiyung karena juga tingkat kepedasannya 17 kali lipat dari cabai rawit biasa, jadi merupakan solusi kalau mau mengkonsumsi cabai.
Saat ini DKP3 sedang mencoba untuk mengembangkan cabai Hiyung khususnya di bidang pertanian dan mungkin ke depannya akan memperbanyak lagi bibitnya.
“Kita akan cobakan dulu dengan sistem tanam bibit polybag dan dalam dua bulan kami menjabat di DKP3, telah melakukan kajian di berbagai bidang, sehingga nantinya jika sistem ini cocok dan berhasil, kita akan kembangluaskan di tahun-tahun berikutnya,” ucapnya.
Kebutuhan masyarakat kota Banjarmasin terhadap cabai lumayan besar dan walaupun mahal cabai hiyung tetap menjadi pilihan karena selera makan masyarakat kota Banjarmasin sebagian suka yang pedas-pedas, ungkapnya.
Untuk mengantisipasi jelang akhir tahun, dari DKP3 sendiri dengan menggelar pasar murah menyediakan apa-apa yang akan menjadi kebutuhan masyarakat dan dilaksanakan menghadapi natal dan tahun baru (Nataru-erd).
Terkait beras dengan melihat hasil panen kota Banjarmasin dari luasan 1.900 san ha dengan asumsi 5 ton per hektarnya, produktivitasnya menghasilkan sekitar 11 ribu ton untuk musim panen saat ini.
“Jadi paling tidak, kita ada menyumbang terhadap kebutuhan pangan masyarakat kota Banjarmasin tercukupi selama satu bulan, khususnya beras jenis siam dan untuk beras medium kita sudah surplus,” pungkasnya. (Ais/mzr).