Foto: Pasangan capres dan cawapres 2024 (Grandyos Zafna/detikcom).

Menuju Pemilu 2024, Jadwal Debat Berubah dan Terkuak Data Pemilih Bocor

Jakarta, Mediaprospek.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) meralat tanggal debat cawapres-cawapres Pemilu 2024 khususnya pada jadwal 14 Januari sebagai debat yang keempat kalinya, kini menjadi 21 Januari 2024.

“Seharusnya tanggal 12 Desember 2023, 22 Desember 2023, 7 Januari 2024, 21 Januari 2024, dan 4 Februari 2024,” kata Ketua Divisi Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat KPU RI August Mellaz kepada wartawan, Rabu (29/11/2023).

Jadwal debat capres-cawapres terbaru dari KPU:

1. Selasa, 12 Desember 2023
2. Jumat, 22 Desember 2023
3. Minggu, 7 Januari 2024
4. Minggu, 21 Januari 2024
5. Minggu, 4 Februari 2024

Diketahui, KPU rencananya akan menggelar lima kali debat itu di Jakarta. KPU menilai ada beberapa faktor debat tak digelar di luar Jakarta, salah satunya terkait mobilisasi. “Ada kemungkinan rencananya di Jakarta semua,” ujar Ketua KPU Hasyim Asy’ari di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (29/11).

Dari lima debat capres-cawapres, salah satunya nanti akan digelar di kantor KPU. Namun belum diketahui pasti debat ke berapa yang akan digelar di kantor KPU. “Ada satu (debat) nanti, entah pembukaan atau penutupan di kantor KPU,” lanjutnya.

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin
Muhaimin Iskandar (Cak Imin) Foto: Rumondang Naibaho/detikcom

Sementara itu, Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menanggapi soal dugaan kebocoran data pemilih pada Pemilu 2024 yang menyebut hal tersebut sebagai bentuk keteledoran.

“Ya ini menunjukkan keteledoran,” kata Cak Imin kepada wartawan di Convention Hall Smesco, Jakarta Selatan, Rabu (29/11/2023).

Cak Imin meminta masyarakat untuk sama-sama mengawasi KPU menjelang kontestasi politik 2024.

Menurutnya, dugaan kebocoran data itu sebagai bentuk adanya upaya untuk mengganggu pelaksanaan Pemilu 2024.

“Kita harus kontrol terus KPU, bantu KPU sukseskan pemilu. Karena ini menunjukkan bahwa ada upaya sistematis yang akan mengganggu pemilu,” ujarnya.

Sebagai informasi, kebocoran data itu viral di media sosial. Salah satu akun di media sosial X membeberkan dalam cuitannya mengenai threat actor bernama Jimbo menjual data-data dari KPU.

Data-data tersebut dijual dengan 2 BTC (Bitcoin). Untuk harga 1 BTC setara dengan Rp571.559.477.

Data itu memuat terkait informasi dari 252 juta orang, yang meliputi NIK, NKK, nomor KTP, TPS, e-KTP, jenis kelamin, dan tanggal lahir.

Data-data itu juga termasuk dari konsulat jenderal Republik Indonesia, kedutaan besar Republik Indonesia, dan konsulat Republik Indonesia. Bareskrim juga menyatakan sedang menyelidiki dugaan kebocoran data tersebut.

KPU kemudian menelusuri dugaan kebocoran data pemilih pada Pemilu 2024. KPU mengungkap data pemilih juga dimiliki oleh peserta pemilu dan pihak lainnya.

“Tim KPU dan Gugus Tugas (BSSN, Cybercrime Polri, BIN, dan Kemenkominfo) sedang bekerja menelusuri kebenaran dugaan sebagaimana pemberitaan tersebut (kebocoran data),” kata Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari dalam keterangannya, Rabu (29/11).

Hasyim menuturkan data pemilih tak hanya dimiliki oleh KPU. Namun, kata dia, Bawaslu dan partai politik peserta Pemilu 2024 pun memiliki data yang sama.

“Data DPT Pemilu 2024 (dalam bentuk soft copy) tidak hanya berada pada data center KPU, tapi juga banyak pihak yang memiliki data DPT tersebut,” jelasnya.

“Karena memang UU Pemilu mengamanatkan kepada KPU untuk menyampaikan DPT soft copy kepada partai politik peserta Pemilu 2024 dan juga Bawaslu,” sambung dia.

(mzr/dtc)

 

Loading

Check Also

Liverpool Hingga Matchday 4 Tetap Menang, Dikejar 4 Tim yang Belum Pernah Kalah di Liga Champions

Jakarta, Mediaprospek.com – Rangkaian Matchday 4 Liga Champions tuntas pada Kamis (7/11/2024) dini hari WIB …