Jakarta, Mediaporospek.com – Sebagaimana dilansir AFP, Sabtu (18/11) Hamas mengungkapkan bahwa jumlah korban tewas akibat pertempuran antara pasukan Israel di wilayah Gaza telah mencapai 12.000 orang.
Angka ini terhitung sejak perang dimulai pada 7 Oktober dan dari angka yang mencapai 12.000 orang itu, sebanyak 5.000 di antaranya merupakan anak-anak dan 3.300 jiwa merupakan perempuan.
Hamas juga melaporkan jumlah korban luka mencapai 30.000 orang.
Kementerian Kesehatan Hams/Palestina sebelumnya mengatakan, pihaknya tidak dapat memberikan angka kematian yang pasti karena pertempuran sengit membuat banyak jenazah tidak dapat ditemukan.
Hingga saat ini, serangan Israel terhadap Gaza masih berlansung dan rumah sakit kini menjadi sasaran.
Seperti Rumah Sakit (RS) Al-Shifa di Jalur Gaza. Tentara Israel menggeledah ruang bawha tanah rumah sakit sambil menembaki orang-orang.
Seperti dilansir Al Jazeera, Rabu (15/11/2023), Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, Dr Munir al-Bursh, melaporkan bahwa pasukan Israel juga memasuki gedung yang menjadi lokasi ruang bedah dan ruang gawat darurat yang ada di dalam kompleks rumah sakit terbesar di Jalur Gaza tersebut.
Menurut laporan Dr al-Bursh, beberapa orang yang ada di dalam rumah sakit itu ditembaki, saat hendak keluar dari koridor rumah sakit yang sebelumnya dinyatakan aman untuk keluar.
Tidak dijelaskan lebih lanjut apakah orang-orang yang ditembaki itu merupakan pasien atau staf rumah sakit.
Disebutkan juga oleh Dr al-Bursh bahwa sama sekali tidak ada tembakan yang dilepaskan dari dalam rumah sakit saat pasukan Israel menyerbu.
“Tidak ada satu pun peluru yang ditembakkan dari dalam rumah sakit selama pasukan pendudukan menyerbu kompleks tersebut,” tegas al-Bursh dalam wawancara dengan Al Jazeera.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan sedikitnya ada 2.300 pasien, staf dan warga sipil yang berlindung di kompleks RS Al-Shifa, yang terjebak pertempuran sengit dan pengeboman udara selama berhari-hari.
(mzr/dtc)