Lewiston, Mediaprospek.com – Saat perhatian dunia tertuju pada konflik Palestina dengan Israel, penembakan massal dan sporadis kembali terjadi di negara bebas kepemilikan senjata api, Amerika Serikat, tepatnya Rabu (25/10) petang, di Kota Lewiston, Negara Bagian Maine.
Pelakunya teridentifikasi seorang anggota cadangan angkatan darat Amerika Serikat (AS) yang beraksi di arena permainan bowling Sparetime Recreation, restoran, dan kafe Schemengees Bar & Grille di kota tersebut
Sebagaimana dilansir AFP dan CNN, pelaku penembakan itu adalah instruktur senjata api bersertifikat serta anggota cadangan angkatan darat AS yang bernama Robert Card, usia 40 tahun.
Akibat tembakan membabi buta Robert Card hingga menewaskan 22 orang, juga sebanyak 60 orang lainnya terluka akibat perbuatan jahatnya.
“Pemahaman saya adalah bahwa mereka memiliki identifikasi tentatif…penembak di arena bowling, dipastikan 22 orang tewas, banyak lagi yang terluka,” kata Robert McCarthy, Anggota Dewan Kota setempat yang dikutip kantor berita AFP, Kamis (26/10/2023).
Meski telah teridentifikasi pelakunya, namun Robert Card masih buron dan belum ketemu, hanya saja wujud Robert Card sempat terekam kamera.
Polisi setempat mengunggah foto Robert Card di Facebook yang membawa senjata semi-otomatis di dalam arena bowling.
Pria itu mengenakan atasan berwarna coklat, celana biru dan sepatu coklat, dan polisi meminta siapa pun yang memiliki informasi identitasnya untuk segera menghubungi mereka.
Pelaku saat melakukan penembakan hingga menewaskan 22 orang. Foto: Lewiston Maine Police Department via Facebook/Handout via Reuters
Mereka juga merilis gambar mobil SUV berwarna putih, dan meminta bantuan masyarakat untuk mengidentifikasi kendaraan tersebut, dengan mengatakan bahwa bumper depannya mungkin dicat hitam.
“Kami mendorong semua tempat usaha untuk lockdown dan atau tutup sementara kami melakukan penyelidikan. Tersangka masih buron,” tulis Departemen Sheriff Androscoggin County di Facebook.
Sebagaimana diketahui, aksi penembakan tersebut adalah salah satu yang paling mematikan sejak tahun 2017, ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di sebuah festival musik yang ramai di Las Vegas, menewaskan sekitar 60 orang.
Pelaku saat melakukan penembakan hingga menewaskan 22 orang. Foto: Androscoggin County Sheriff’s Office/Handout via Reuters
Kekerasan bersenjata sangat umum terjadi di Amerika Serikat, sebuah negara dengan jumlah senjata api lebih banyak dibandingkan jumlah penduduknya. Upaya untuk menekan penyebaran senjata api selalu mendapat perlawanan keras.
Amerika Serikat telah mencatat lebih dari 500 penembakan massal tahun ini, menurut Gun Violence Archive, sebuah organisasi non-pemerintah yang mendefinisikan penembakan massal sebagai empat orang atau lebih yang terluka atau terbunuh.
(mzr/dtc)