Jakarta, Mediaprospek.com – Dilaporkan kini jumlah korban tewas akibat memanasnya konflik antara militan Hamas dan Israel meningkat dan Israel akan melakukan evakuasi terhadap warganya yang tinggal di jalur Gaza.
Korban terdiri dari warga sipil hingga militer, bahkan ada seorang remaja berusia 13 tahun tewas tertembak militer Israel. Sejumlah fakta dirangkum terkait panasnya konflik Israel Vs Hamas hingga Minggu (8/10/2023), sebagai berikut.
Jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel bertambah menjadi 313 orang. Sebanyak 1.990 orang terluka.
Hal itu disampaikan Kementerian Palestina di Gaza, dilansir CNN, Minggu (9/10/2023). Sejumlah warga Palestina yang jadi korban serangan Israel ditemukan dari bawah reruntuhan rumah yang hancur di Khan Younis, di jalur Gaza selatan.
“Setidaknya 313 warga Palestina tewas dan 1.990 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir,” kata Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza.
Israel telah melancarkan serangan udara ke Hamas sejak serangan mematikan yang dilakukan Hamas terhadap Israel pada Sabtu pagi. Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan jumlah warga Israel yang tewas sejak serangan Hamas pada Sabtu meningkat menjadi 350 orang.
Juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan prioritasnya saat ini adalah mengakhiri pertempuran di komunitas Israel dan mengendalikan pelanggaran di pagar yang memisahkan Gaza dan Israel.
Sebelumnya, dilansir CNN, Minggu (8/10), pejabat Israel menyebut korban tewas akibat serangan mendadak Hamas di wilayahnya menjadi 300 orang. Menurut media Israel, lebih dari 1.500 orang lainnya terluka.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebut sebanyak puluhan tentara tewas akibat serangan yang dilancarkan Hamas. Juru bicara IDF Internasional Letkol Richard Hecht mengatakan ada 26 tentara yang tewas.
“Israel bangun pagi ini dan mengalami pagi yang mengerikan. Ada banyak orang yang terbunuh. Orang-orang telah diculik di Gaza, tidak hanya tentara tetapi juga warga sipil, anak-anak, nenek-nenek,” kata Hecht dalam sebuah pengarahan pada Minggu, dilansir CNN, (9/10/2023).
“Kami kehilangan tentara, kami kehilangan komandan, kami kehilangan banyak warga sipil,” imbuhnya.
Seorang remaja laki-laki Palestina berusia 13 tahun, Ahmed Abdul Nasser Rabi, ditembak mati oleh pasukan pendudukan Israel selama konfrontasi di pintu masuk utara Qalqilya di Tepi Barat. Penembakan itu dilakukan Sabtu malam.
Dilansir dari media lokal Palestina, Wafa, Minggu (8/10/2023), berdasarkan sumbernya melaporkan, Rabi mengalami luka tembak di bagian perut. Rabi lalu dilarikan ke Rumah Sakit Umum Qalqilya dalam kondisi kritis. Namun, dokter menyatakan bocah 13 tahun tersebut meninggal dunia akibat luka parah.
Sebelumnya, dilansir CNN, Minggu (8/10), pejabat Israel menyebut korban tewas akibat serangan mendadak Hamas di wilayahnya menjadi 300 orang. Menurut media Israel, lebih dari 1.500 orang lainnya terluka.
Tentara Israel mengatakan pihaknya akan mengevakuasi semua warga Israel yang tinggal di dekat Jalur Gaza dalam waktu 24 jam. Evakuasi dilakukan di saat Israel mengerahkan puluhan ribu tentara untuk melawan militan Palestina yang telah menyusup ke Israel.
“Misi kami dalam 24 jam ke depan adalah mengevakuasi semua penduduk yang tinggal di sekitar Gaza,” kata Juru Bicara Militer Daniel Hagari kepada wartawan, dilansir AFP, Minggu (8/10/2023).
Ia menambahkan pertempuran masih berlangsung untuk ‘menyelamatkan sandera’ yang ditahan oleh militan di Israel.
Dia mengatakan evakuasi harus dilakukan setelah dilakukan “pemindaian wilayah” yang tepat untuk memastikan tidak ada militan yang hadir.
“Ada puluhan ribu tentara tempur di wilayah tersebut. Kami akan menjangkau setiap komunitas sampai kami membunuh setiap militan di Israel,” kata Hagari.
Pejabat penerbangan AS mengeluarkan pengunguman khusus kepada pilot dan maskapai penerbangan yang beroperasi di dekat Tel Aviv, Israel. Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mendesak agar pilot ‘sangat berhati-hati’.
“Situasi yang berpotensi berbahaya -Wilayah Udara Israel,” demikian bunyi pemberitahuan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) kepada pilot, yang secara resmi dikenal sebagai NOTAM, dilansir CNN, Minggu (8/10/2023).
“Karena situasi konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Gaza, operator disarankan untuk sangat berhati-hati saat beroperasi di wilayah informasi penerbangan Tel-Aviv,” sambungnya.
“Awak penerbangan harus tetap berhubungan dengan pengatur lalu lintas udara setiap saat,” demikian bunyi pemberitahuan tersebut.
Pada pemberitahuan tersebut juga menggarisbawahi kemungkinan ‘penutupan wilayah udara’. Pemberitahuan FAA ini menyusul peringatan sebelumnya dari Otoritas Penerbangan Sipil Israel yang meminta pilot dan maskapai penerbangan untuk berhati-hati, mengantisipasi penundaan, dan ‘menghitung bahan bakar dengan tepat’.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah untuk membalas apa yang dia katakan sebagai ‘hari kelam’ bagi Israel. Netanyahu mengatakan bahwa tentaranya akan menyerang balik Hamas di Gaza dengan kekuatan penuh.
“IDF (tentara) akan menggunakan seluruh kekuatannya untuk menghancurkan kemampuan Hamas,” kata Netanyahu dalam pernyataan singkat yang disiarkan televisi, seperti dilansir AFP, Minggu (8/10/2023).
Netanyahu mengatakan Israel akan menyerang Hamas sampai titik darah penghabisan. Dia mengatakan Hamas telah melakukan hal yang kelam kepada Israel.
“Kami akan menyerang mereka sampai titik darah penghabisan dan membalas dengan kekuatan di hari kelam yang mereka lakukan terhadap Israel dan rakyatnya,” katanya.
Selain itu, Netanyahu juga memperingatkan warga Palestina yang tinggal di dekat lokasi Hamas di Gaza untuk pergi. Dia berjanji untuk mengubah tempat persembunyian Hamas menjadi ‘puing-puing’.
“Semua tempat di mana Hamas bermarkas, di kota jahat ini, semua tempat persembunyian Hamas, kami akan mengubahnya menjadi puing-puing,” katanya.
“Saya mengatakan kepada masyarakat Gaza: keluar dari sana sekarang, karena kami akan bertindak di mana pun dengan seluruh kekuatan kami,” jelasnya.
(mzr/dtc)