Banjarmasin, mediaprospek.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan kembali menyelenggarakan seminar internasional dengan tema “Advancing Green Initiatives for The Sustainable Kalimantan Through Action and Collaboration” pada tanggal 7 September 2023.
Kegiatan tersebut yang merupakan keberlanjutan kelanjutan dari seminar internasional tahun 2022 ini, sebagai salah satu upaya, meningkatkan awareness dan mendorong aksi dan kolaborasi, berbagai pihak stakeholders Bank Indonesia, di Kalimantan dan secara khusus di Kalimantan Selatan, akan pentingnya dalam mewujudkan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
Seminar tersebut internasional ini juga dilaksanakan dalam rangka merayakan hari jadi ke 73 Provinsi Kalimantan Selatan pada 14 Agustus 2023.
Seminar dibuka oleh Gubernur Kalimantan Provinsi Selatan, Sahbirin Noor dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan, Wahyu Pratomo, dengan penyampaian keynote address oleh Sekjen ASEAN, Dr. Kao Kim Hourn.
Seminar dihadiri oleh lebih dari 150 orang secara luring dan lebih dari 500 orang secara daring melalui channel youtube dan instagram Bank Indonesia Kalsel. Peserta seminar berasal dari berbagai kalangan, yang mencakup pimpinan daerah dan satuan kerja perangkat daerah se-Kalimantan, instansi vertikal dan kementrian terkait, diaspora Indonesia, akademisi dan mahasiswa, pelaku usaha dan praktisi, asosiasi, media massa dan masyarakat umum.
Berbeda dengan seminar internasional tahun lalu, seminar tahun 2023 ini tidak hanya sekedar mengulas aspek strategi dan kebijakan, tetapi juga diperkaya dengan pembahasan implementatif oleh para pakar dan praktisi yang ahli di bidangnya.
Oleh karena itu, narasumber dalam seminar ini beragam berasal dari Kalimantan Selatan dan provinsi lain di Kalimantan, nasional dan internasional, yang mewakili kalangan penentu kebijakan di tataran ASEAN, Indonesia dan Kalimantan Selatan.
Serta para praktisi berbagai inisiatif hijau yang telah diimplementasikan di lapangan. Dari seminar ini diharapkan dapat memperkaya wawasan untuk mengidentifikasi langkah prioritas, peluang dan tantangan percepatan ekonomi hijau, serta potensi investasi ekonomi hijau yang didukung oleh pembiayaan hijau, untuk dikembangkan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru di Kalimantan.
Sesi pertama seminar internasional mengulas strategi dan kebijakan ekonomi hijau, dengan menghadirkan narasumber kompeten yaitu Prof. Mazlin Mokhtar selaku DirekturEkologi United Nations Sustainable Development Solutions Network/UN-SDSN yang memaparkan strategi penyelarasan inisiasi hijau di pulau Kalimantan dengan target pembangunan berkelanjutan United Nations.
Selanjutnya, Kepala Kelompok Kerja Kebijakan Fiskal Perubahan Iklim, Irwan Dharmawan, menjelaskan strategi kebijakan pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia. Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia, Irman Robinson, mengulas strategi pembangunan hijau dalam bauran kebijakan Bank Indonesia. Pemaparan juga diperkaya oleh Guru Besar ULM, Prof. Ahmad Yunani dan Surya Darma, PhD. selaku Ketua Indonesia Center for Renewable Energy Studies).
Selanjutnya, sesi kedua berfokus pada aspek implementatif, yang menghadirkan narasumber yaitu Dr. Ariadi Noor (Kepala Bappeda Kalsel) yang memaparkan potensi dan strategi pembangunan hijau di Kalimantan Selatan. Selanjutnya, Dr. Fadjar Pambudi (Wakil Ketua Dewan Daerah Perubahan Iklim Kaltim), Yani Saloh (Komisaris Katingan Mentaya Project), dan Aruna Pradipta (Vice President Climate Project Fairatmos) memaparkan kisah sukses dan tantangan pengembangan ekonomi hijau pada project/platform masing-masing.
Dari aspek ekosistem, Dr. Paolo Souza (Peneliti dari Amazon, Brasil) menyampaikan strategi menjaga keberlangsungan ekosistem Amazon yang memiliki kemiripan karakteristik tertentu dengan alam Kalimantan. Diskusi implementatif tersebut diperkaya dengan tanggapan dari Prof. Leong Yuen Yoong (Direktur UN-SDSN dan profesor Profesor Cambridge University) dan Prof. Handry Imansyah (Guru Besar ULM).
Dalam kesempatan ini, Bank Indonesia Kalsel juga meluncurkan inisiatif Greenovation sebagai langkah nyata untuk menjaring ide dan pemikiran, serta inisiasikonkrit untuk menuju ekonomi berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan. Informasi lebih lanjuttentang inisiatif dan kompetisi terkait Greenovationini dapat diakses melaluihttps://bit.ly/Greenovation2023.
Seminar internasional “Advancing Green Initiatives for The Sustainable Kalimantan Through Action and Collaboration” diharapkan dapat meningkatkanawarenessdan memperoleh masukan dari stakeholdersterkait strategi, kebijakan, , aksi, dan implementasi inisiatif hijau dan serta mendorong aksi dan kolaborasi berbagai pihak.
Dalam mewujudkan berbagai langkah tersebutimplementasi ekonomi hijau, mengidentifikasi langkah prioritas, peluang dan tantangan percepatan ekonomi hijau, sertapotensi investasi ekonomi hijau yang didukung oleh pembiayaan hijau, untuk dikembangkan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru menuju the New Kalimantan. Dengan demikian, melalui pembangunan hijau dan atas dasar sinergi dan kolaborasi berbagai pihak.
Kalimantan diharapkan dapat mampumenghadapi berbagai dinamika dan tantangan perekonomian global maupun dan domestik, sehingga mampu dapat terus mendorong Kalimantan yang semakin maju, berdaya saing, berdikari, inklusif, sekaligus memberikan perlindungan perhatianterhadap kelestarian lingkungan. (rilisBI)