Banjarmasin, mediaprospek.com – Untuk mewujudkan Pemilu damai dan bermartabat 2024, Dewan Pers menggelar workshop peliputan Pemilu bagi jurnalis Kalsel di Hotel Fugo Banjarmasin, Selasa (8/8/23).
Dalam gelaran tersebut Dewan Pers menggandeng Bawaslu Provinsi Kalsel, KPU, Dinas Kominfosantik dan KPID Kalsel dihadiri sedikitnya 100 orang peserta dari media cetak, elektronik dan online.
“Workshop ini sudah merupakan event tahunan yang bermaksud untuk mencegah pelanggaran-pelanggaran Pemilu berkaitan dengan pemberitaan dan para wartawan di sini dibekali pedoman peliputan pemilu,“ kata Ketua Komisi Penelitian, Pendataan dan Ratifikasi Dewan Pers Atmaji Sapto Anggoro kepada wartawan.
Atmaji menjelaskan, selain menggelar workshop, Dewan Pers juga bermaksud memberikan pelatihan kepada wartawan di seluruh Indonesia, namun sayang, ujarnya, baru dapat dilaksanakan di 23 provinsi yang semestinya harus 34 provinsi. Pelatihan terutama bagaimana para wartawan dapat menyajikan data yang akurat dan menganalisanya, jangan sampai isinya hanya elektabilitas semua, karena hasil pemilu bisa memberikan dampak kepada masyarakat.
Menurut Atmaji, pada Pemilu para wartawan juga harus jeli dan jangan sampai terjebak pada survei yang disampaikan, survei bisa saja bagian dari kampanye dan berdasarkan pesanan, siapa yang membiayainya yang tujuannya hanya untuk membentuk elektabilitas.
“Bukan bermaksud apa-apa, memang setiap riset adalah survei, namun tidak bisa langsung ditelan mentah-mentah. Selain metodologi, kita juga harus membaca simpel dan margin errornya. Inilah yang harus sering disampaikan agar masyarakat mengetahui survei itu, apakah ia membela siapa, seperti halnya kejadian di Pemilu 2014,” ungkapnya.
“Oleh karenanya agar semuanya menjadi terang benderang, wartawan jangan sampai berpihak. Ia harus bertanggungjawab dan independen, bisa menyampaikan mana yang benar, mana yang tidak dan harus mencerdaskan masyarakatnya. Kalau wartawannya cuma ikut-ikutan saja, kasihan warganya, kalau wartawannya tidak cerdas bagaimana yang mau dicerdaskan, gitu kan,” pungkasnya. (Ais/Mzr).