Dari Pekerja Buruh Pentingnya Sahur Itu.. Berikut Kisah Awal Penetapannya

Mediaprospek.com – Sebagaimana diketahui bersama bahwa Sahur adalah aktivitas makan umat muslim sebelum berpuasa yang dilakukan di waktu dini hari antara pukul 2 hingga sebelum masuk waktu azan sholat subuh.

Nah, dalam Islam hukum sahur adalah sunnah yang artinya jika tidak dilakukan tidak apa-apa dalam artian puasa tetap sah dilakukan. Namun, Rasulullah SAW menganjurkan untuk makan sahur karena ada banyak keberkahan saat makan sahur.

Lantas penetapan aktivitas sahur sebelum puasa, ternyata memiliki cerita panjang. Nah, dikutip dari berbagai sumber, berikut sejarah makan sahur sebelum berpuasa.

1. Suasana Puasa saat Pertama Kali Disyariatkan

Sejarah sahur

Sejarah makan sahur berawal dari kisah sahabat Nabi Muhammad SAW yang bernama Qais bin Shirmah. (Foto: iStock)
Sejarah makan sahur berawal dari kisah sahabat Nabi Muhammad SAW yang bernama Qais bin Shirmah. Qais sehari-hari berprofesi sebagai buruh di perkebunan kurma.

Di tahun pertama puasa ramadan disyariatkan, suasana kota Madinah terasa begitu panas. Sebenarnya sebagian sahabat nabi sudah terbiasa berpuasa karena perintah ini pernah dipraktekkan dalam agama tauhid sebelumnya sebelum masuk Islam.

Namun tetap saja, menahan haus dan lapar dalam cuaca yang panas menjadi tantangan tersendiri bagi mereka tak terkecuali Qais. Meski begitu, Qais tetap semangat menjalani ibadah puasa.

2. Sahabat Nabi Tak ada Menu Berbuka

Sejarah sahur

Sejarah sahur. (Foto: iStock)
Semangat Qais dalam menjalani ibadah puasa itu dilakukan tanpa mengurangi kegiatannya di kebun kurma sedikit pun. Sementara saat itu, anjuran mengenai buka dan sahur belum jelas.

Hingga akhirnya waktu maghrib pun tiba. Kemudian Qais tiba di rumah dan bertanya kepada sang istri apakah ada menu berbuka. Sayangnya, istri saat itu tidak memiliki makanan di rumah.

Istrinya tersebut lalu ke luar rumah untuk mencari makanan. Ketika sampai di rumah, ia melihat Qais tertidur dan ia tidak tega untuk membangunkannya.Qais tertidur hingga melewatkan makan sahur.

3. Sahabat Nabi Pingsan karena Tak Sahur

Meski melewatkan makan sahur, Qais tetap berpuasa di keesokan harinya. Ia kemudian bekerja seperti biasa di kebun kurma. Namun sayang, pada tengah hari Qais jatuh pingsan.

Kejadian tersebut terdengar sampai ke telinga Rasulullah SAW. Hingga akhirnya turun ayat Al-Qur’an dalam surat Al-Baqarah ayat 187 yang artinya:

“…Dan makan minumlah hingga terang bagi kalian benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu hingga datang malam,” (QS Al-Baqarah:187).

4. Anjuran Sahur Mulai Ditetapkan

Sejarah sahur

Nabi Muhammad SAW menganjurkan melakukan sahur bukan sekadar sebagai bekal energi sebelum berpuasa, tetapi juga ada keberkahan. (Foto: iStock)

Nabi Muhammad SAW menganjurkan melakukan sahur bukan sekadar sebagai bekal energi sebelum berpuasa, tetapi juga ada keberkahan.

Sejak saat itulah anjuran sahur mulai ditetapkan. Turunnya ayat Al-Qur’an tersebut juga membuat umat muslim tidak keberatan saat menjalankan ibadah puasa. Ketentuan sahur dan berbuka pun sudah jelas.

Nabi Muhammad SAW menganjurkan melakukan sahur bukan sekadar sebagai bekal energi sebelum berpuasa, tetapi juga ada keberkahan yang Allah SWT berikan. Seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadits.

Dari Abdullah bin Al Harits dari seorang sahabat Rasulullah SAW, berkata bahwa, “Aku masih menemui Nabi SAW ketika dia makan sahur,”.

“Kemudian beliau berkata, ‘Sesungguhnya makan sahur adalah berkah yang Allah berikan kepada kalian, maka janganlah kalian tinggalkan,”. (HR An Nasa’i dan Ahmad).

(mzr/dtc)

Loading

Check Also

Tiga gol Karim Benzema Bungkam Pengeritiknya, Al Ittihad Pun ke Puncak Klasemen Liga Arab Saudi

Mediaprospek.com – Dengan mencetak tiga gol sekaligus untuk Al Ittihad di Liga Arab Saudi membuat …