Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, DLH Kalimantan Selatan, Emmy Ariani, sat memberikan keterangan mengenai kegiatan Ekspose akhir Identifikasi dan Inventarisasi Kawasan Mangrove di Kalsel (Ahmad Fauzie)

DLH Identifikasi dan Inventarisasi Kawasan Mangrove di Kalsel

Banjarbaru, mediaprospek.com – Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalimantan Selatan, Hanifah Dwi Nirwana melalui Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, DLH Kalimantan Selatan, Emmy Ariani mengatakan, potensi mangrove di Kalimantan Selatan sangatlah besar baik segi ekonomi maupun untuk penyerapan karbon dan penyedia eksigen, namun pengelolaannya yang kurang efektif sehingga perlu dilakukan kajian-kajian.

Saat ini hutan mangrove di Kalimantan Selatan mulai terancam keberadaannya dari kerusakan lingkungan diantaranya akibat alih fungsi lahan seperti berganti dengan kawasan pelabuhan, aktifitas perikanan dan perkebunan seperti tambak dan perkebunan.

“Kita berfikir bahwa Mangrove itu ke depan akan menjadi sesuatu hal yang penting, seperti kita ketahui Indonesia mempunyai target Folu Net Sink di tahun 2030, sementara untuk saat ini kawasan mangrove belum dimasukan dalam salah satu sektor penyumbang folo net sink 2030. Oleh karena itu, untuk memitigasi kerusakan mangrove, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel bersama dengan Dinas-dinas terkait serta para akademisi, menggelar Ekspose Akhir Identifikasi dan Inventarisasi Kawasan Mangrove di Kalsel di salah satu Hotel di Banjarbaru,” ucap Emmy di sela kegiatan Ekspose AkhirIdentifikasi dan Inventarisasi Kawasan Mangrove di Kalsel Selasa (13/12/2022)

Mangrove adalah vegetasi hutan yang tumbuh pada tanah aluvial di daerah pantai dan sekitar muara sungai yang dipengaruhi pasang surut air laut, mangrove juga tumbuh pada pantai karang atau daratan trumbu karang yang berpasir tipis atau pada pantai berlumpur.

Tak berbeda dengan tanaman lain, tanaman mangrove yang biasa tumbuh di kawasan pesisir pantai ternyata sangat penting dan banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia seperti memberikan oksigen dan mengikat karbon, selain itu mangrove juga mampu menjaga pesisir pantai dari abrasi air laut.

Diketahui, Hutan mangrove yang berada di wilayah Kalimantan Selatan luasnya mencapai 77 ribu hektare, di Kalimantan Selatan sendiri hutan mangrove berada di 5 Kabupaten, yaitu kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu, Tanah Laut, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Barito Kuala.

Sementara Wakil Dekan Universitas Lambung Mangkurat yang dalam hal ini selaku Ketua Tim Pelaksana Identifikasi dan Impentarisasi mangrove, Baharudin menyampaikan,ada sekitar tujuh puluh tujuh ribu lahan mangrove di Kalimantan Selatan dimana sebagian sudah mengalami kerusakan.

“Dari 77 ribu hektare lahan mangrove, terdapat 43,93 persen yang masih bagus kemudian 48,persen sudah ada aktifitas perambahan terutama untuk perikanan, pelabuhan, perkebunan pemukiman dan industri, kemudian yang betul-betul rusak berat sekitar delapan persen,” jelas Baharudin.(Uzi/Mzr)

Loading

Check Also

Dini Hari Lusa, Atletico Madrid Vs Barcelona, Joao Felix Pun Disorot di Lanjutan Liga Spanyol

Jakarta, Mediaprospek.com – Joao Felix yang kini bela Barcelona bakal berhadapan dengan mantan klubnya Atletico …