Komisi I DPRD Kalsel bersama Dinas Pemberdayaan  Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Kalimantan Selatan dan DPMD Provinsi Jawa Timur (Jatim), saling bertukar plakat penghargaan dan berfoto bersama, Jum’at pagi (27/05). (Foto/Humasdprdkalsel)

Target Tahun 2003 Tidak ada lagi Desa Tertinggal di Kalsel

Surabaya, mediaprospek.com – Untuk memajukan desa-desa yang ada di Kalimantan Selatan menuju desa mandiri, Komisi I DPRD Kalsel bersama Dinas Pemberdayaan  Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Kalimantan Selatan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Timur (Jatim), Jum’at pagi (27/05).

Pada kesempatan itu, Kepala Dinas PMD Prov. Kalsel H. Fariied Fakhmansyah menyampaikan Prov. Jatim sangat tepat dalam rangka studi komparasi mengenai peningkatan status desa, “Kami melihat desa-desa di Jawa Timur mengalami kemajuan yang lebih bagus dibandingkan Provinsi lain yang ada di Jawa,” Ujar Fariied.

“Untuk mencapai hal tersebut, Pemprov Kalsel nantinya akan bersinergi dan didukung oleh Komisi I DPRD Kalsel berkomitmen bagaimana dengan setiap tahun program-program bisa meningkatkan Status Desa itu yang Sangat Tertinggal menjadi Tertinggal, Tertinggal menjadi Berkembang, Berkembang jadi Maju dan Maju jadi Mandiri sehingga ke depan Provinsi Kalimantan Selatan bisa maju sejajar dengan Provinsi yang ada di pulau Jawa,” Harap Kepala Dinas PMD tersebut.

Kedatangan rombongan Komisi I DPRD Kalsel dan Dinas PMD Prov. Kalsel disambut baik oleh Kepala Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi Desa Endah Binawati beserta jajarannya.

Diketahui, Pemprov Jawa Timur dalam mengentaskan desa tertinggal dan mendorong kemandirian desa melalui berbagai program.

Di antaranya ialah program Desa Berdaya dan Paman Desa yang memberikan stimulus berupa permodalan di tingkat desa. Program Desa Berdaya fokus pada empat aspek utama. Antara lain menumbuhkan inovasi untuk menggerakkan perekonomian desa berbasis potensi dan sumberdaya secara kreatif dan berkelanjutan.

Kedua, mendorong hadirnya ikon desa yang khas melalui economic branding berbasis inovasi. Ketiga, optimalisasi penggunaan dana desa untuk mendorong pertumbuhan ikon desa yang berdampak pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa. Terakhir, menciptakan praktik keteladanan (good practices) sehingga menjadi sumber inspirasi.

Untuk mendukung program tersebut, Pemprov Jatim telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp20,1 miliar untuk Paman Desa dengan sasaran 301 BUMDesa. Kemudian anggaran untuk Desa Berdaya senilai Rp15,1 miliar untuk 151 Desa Mandiri.

Ketua Komisi I DPRD Kalsel Hj. Rachmah Norlias, menambahkan dari pertemuan tersebut ada beberapa hal yang didapat yaitu Provinsi Jawa Timur ini mampu meningkatkan Desa Mandiri itu selama tiga tahun, di mana pada tahun 2019 terdapat 171 Desa Mandiri hingga tahun 2021 mencapai 697 Desa Mandiri, secara nasional Indeks Desa Membangun (IDM) di pulau Jawa, IDM untuk Jawa Timur  memiliki jumlah tertinggi mengalahkan daerah lain seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Untuk Kalsel sendiri masih memiliki 98 Desa Tertinggal dan enam Desa Sangat Tertinggal, “Tadi ada komitmen dari Kepala Dinas PMD Prov Kalsel di mana pada tahun 2023 diharapkan Kalimantan Selatan dapat menghapuskan desa tertinggal dan desa sangat tertinggal sehingga tidak ada lagi desa tertinggal dan desa sangat tertinggal,” Jelasnya. (Ais/Mzr)

 

Check Also

BI Kalsel Genjot Ekspor dan Percepat Penurunan Stunting di Hulu Sungai Utara

BI Kalsel Genjot Ekspor dan Percepat Penurunan Stunting di Hulu Sungai Utara Peresmian griya eceng …