Banjarmasin, mediaprospek.com—Ketua DPD KNPI Kalsel Fazlur Rahman, S.H, M.H, mengatakan, saat ini Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) di provinsi Kalimantan Selatan berada di posisi terendah se-Indonesia yaitu berada di peringkat 30 dari 33 provinsi. Hal ini disebabkan karena masalah pendidikan, lapangan dan kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan di Kalsel masih rendah.
“Sebenarnya kalau dijabarkan ukuran parameternya sangat luas yaitu ada sekitar 30 item. Namun untuk Kalsel, beberapa di antaranya yang dapat disebutkan yaitu banyaknya pengangguran di usia muda, partisipasi dan kepemimpinan, perlindungan anak dan perempuan dan masalah perkawinan dini,” ujar Fazlur Rahman kepada Prospek di Banjarmasin, Kamis (6/1/22).
Jadi sebenarnya, lanjut Fazlur Rahman, peran KNPI Kalsel dalam hal ini sebenarnya hanya sebagian kecil dari seluruh Indeks. Karena untuk dapat meningkatkan IPP itu adalah peran kita semua di lintas sektor, seperti melibatkan Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja, BPPPA, Dispora, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan lain sebagainya.
Menurut Fazlur Rahman lagi, lintas sektor yang ada di Provinsi ini sepertinya “tidak kelihatan kerjasamanya”, walaupun semua SKPD telah berupaya semaksimal mungkin, bekerja keras untuk dapat meningkatkan IPP. Namun di sini menurutnya, harusnya ada dibentuk satgas percepatan peningkatan indeks pembangunan pemuda, karena lima tahun berturut-turut terakhir ini Kalsel di rangking 30 terus, malah di tahun 2017 rangking terakhir,” katanya.
Peran KNPI sendiri, tandas Fazlur Rahman, terus melakukan kegiatan-kegiatan kepemudaan dan melakukan terobosan-terobosan dengan dibentuknya Badan Percepatan, yang saat ini baru berjalan setahun, seperti melakukan komunikasi-komunikasi keorganisasian, yang menghimpun dan memfasilitasi 73 organisasi pemuda yang ada di Kalsel ini. Bagaimana 73 organisasi ini seperti di antaranya HMI, KAMMI, IMM dan lain sebagainya itu, bisa hidup dan berkegiatan, inilah yang menjadi tugas KNPI, terangnya.
“Karena selama ini kita melihat jika tidak dibangun komunikasi-komunikasi, maka organisasi-organisasi yang ada ini akan lemah, nasibnya akan setengah mati dan setengah hidup dan saat ini paling 30 persen saja organisasi yang berjalan. Nah inilah yang harus kita bangun dan kegiatan-kegiatan kepemudaan ini ada anggarannya dari pemerintah, maka hal itu dapat meningkatkan nilai indeks,” jelas Fazlur Rahman.
Fazlur Rahman menjelaskan lagi, di luar 73 itu banyak lagi organisasi kepemudaan yang tidak berbentuk. Seperti komunitas-komunitas dan para penghobby, yang semuanya itu adalah anak muda, ini juga kita perhatikan, ungkapnya.
Fazlur Rahman menambahkan, apa yang dapat kita kerjakan, kita kerjakan saja, apa-apa yang menjadi PR dari indeks tersebut. Misalnya dari indeks tadi PR kita ada lima yang harus dikerjakan, maka kita perbaiki, kita lihat tahun depan apakah ada perbaikan atau tidak.
“Dan juga saya kira Pemprov Kalsel sudah melakukan berbagai upaya dan sudah cukup bagus langkah-langkahnya, namun kita masih ada PR. Khususnya terkait Kepemudaan, koordinasinya dan kalau perlu bikin satgasnya, satgas percepatan peningkatan IPP. Karena sudah lima tahun kita masih seperti ini-ini saja, seakan-akan tidak ada yang dikerjakan. Walaupun kita melihat Pemprov sudah bekerja keras, mungkin saja tidak maksimal dan banyak kendala serta hambatan-hambatannya. Selain itu provinsi-provinsi dari daerah lain juga berupaya keras meningkatkan IPPnya. Kami sendiri di KNPI memang ada hambatannya, misalnya regenerasi di sebuah organisasi tidak sepenuhnya berjalan, banyak organisasi yang tidak pernah berganti ketuanya, seumur hidup misalnya, tidak pernah melakukan pelatihan-pelatihan, aku Fazlur Rahman.
Sekadar diketahui, IPP menjadi salah satu indikator keberhasilan prioritas nasional ketiga yaitu meningkatkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing. Sebagaimana ditetapkan melalui Peraturan Presiden No. 18/2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024. IPP menjadi alat ukur untuk menilai kemajuan pembangunan pemuda di Indonesia. Para pemuda adalah calon-calon pimpinan, pemegang estafet kebangsaan ini.
Tugas kita semua harus memastikan betul bahwa para pemuda telah siap, memiliki self-efficacy untuk menjadi pemuda yang dapat menggantikan kepemimpinan kita semua.Oleh sebab itu, capaian IPP menjadi sangat penting untuk diketahui sehingga kementerian/lembaga dan daerah memiliki dasar untuk menentukan langkah serta kebijakan dalam upaya peningkatan kualitas pemuda di Tanah Air.
Capaian IPP didukung dengan peningkatan kapasitas pemuda melalui program kegiatan kepemudaan. Seperti diketahui ada lima kluster yang dapat mendukung IPP yaitu pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, gender dan diskriminasi
Ditanyakan, mengenai figur ketua KNPI ke depan jelang Musda KNPI yang akan segera dilaksanakan, Fazlur Rahman, menanggapi, figur itu minimal dia bisa membangun komunikasi antar organisasi, sebab KNPI ini adalah seperti jembatan, dia bisa menggerakkan teman-teman yang ada di organisasi agar bangun sama-sama, itu saja tugasnya, imbuhnya.
Jadi KNPI ini seperti KONI, bukan KONInya yang bekerja tapi Perbasinya, PSSI nya dan atletnya yang bekerja. KNPI tugasnya membangun komunikasi-komunikasi, koordinasi dan fasilitasi dan yang bekerja itu adalah HMInya, IMM dan KAMInya, kerja sama-sama. Kalau ketuanya ini tidak bisa diakses, ya akan susah komunikasinya, mati semuanya. Jadi syarat pertamanya itu adalah terbuka komunikasinya,” pungkas Fazlur Rahman. (Ais/Mzr).