Raperda RPJMD : Sekdaprov Kalsel Roy Rizali Anwar,S.T, M. T, (kanan) dan nampak di sampingnya Ketua DPRD Kalsel, DR (HC) Supian HK, S.H, M. H, (kiri) usai rapat paripurna DPRD Kalsel menjelaskan seputar Raperda RPJMD tahun 2021-2026 kepada wartawan, senin (13/12/21),(Foto/Mzr)

Banyak Saran dan Masukan dari Dewan terhadap Raperda RPJMD Kalsel Tahun 2021-2026

Banjarmasin, mediaprospek.com—Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) Roy Rizali Anwar, S.T, M. T,  kepada Prospek, mengatakan setelah mendengarkan pandangan-pandangan umum fraksi-fraksi dan juga jawaban Gubernur pada rapat paripurna DPRD Kalsel, terkait dengan rancangan peraturan daerah (Raperda) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026. Banyak masukan saran pendapat dari fraksi-fraksi di DPRD yang sifatnya membangun,  yang akan menjadi masukan dan perhatian dan hal-hal yang bersifat teknis nanti akan dibahas di rapat panitia khusus (pansus) bersama DPRD, Senin (13/12/21).

Roy sapaan akrab Sekdaprov Kalsel ini menjelaskan, terhadap raperda tersebut, Pemprov masih punya pekerjaan rumah (PR) seperti terkait dengan indek pembangunan manusia (IPM), di mana indikatornya adalah angka harapan lama sekolah, kemudian angka harapan hidup dan tingkat pengangguran terbuka, di mana Kalsel jauh di bawah nasional.

“Nasional kalau tidak salah enam atau tujuh, kita empat koma sekian, lebih bagus dibandingkan nasional. Jadi terkait IPM Alhamdulillah semakin tahun IPM semakin meningkat dan kondisinya semakin baik,” katanya.

PR terkait dengan harapan lama sekolah dan angka harapan hidup menjadi salah satu prioritas ke depan. “Berhubungan dengan koordinasi, kerjasama sinkronisasi program pemerintah Kabupaten/Kota, karena memang angka harapan sekolah atau rata-rata lama sekolah kalau tidak salah masih di angka delapan sekian. Ini yang menjadi prioritas kita ke depan,” ujar Roy.

Roy menyampaikan, di dalam RPJMD ada visi misi Kalsel Maju, makmur, sejahtera dan berkelanjutan menjadi gerbang ibu kota negara.  Ada beberapa prioritas, yang pertama adalah terkait dengan Sumber Daya Manusia (SDM), kemudian terkait dengan infrastruktur, jasa dan perekonomian.

Kemudian terkait dengan lingkungan hidup dan kesiapan (mitigasi) bencana, “Kemudian pertumbuhan ekonomi, itu menjadikan prioritas-prioritas di dalam RPJMD kita ke depan. Untuk mencapainya dengan membuat program-program yang berhubungan langsung untuk meningkatkan IPM, pertumbuhan ekonomi, mengurangi resiko bencana, siap terhadap ketahanan bencana, kemudian  meningkatkan harapan hidup,” jelas Roy.

“Dan program-program kegiatan-kegiatan yang disusun, tidak semua dengan bersumber dana APBD, tapi ada sumber-sumber lain seperti APBN dan sumber-sumber pembiayaan lain yang akan kita gali agar dapat mencapai target yang ditetapkan di dalam RPJMD,” tandas Roy.

 

Selain itu, ditanyakan terkait hibah Porprov di Hulu Sungai Selatan (HSS) di mana dewan sempat menyoroti karena nominalnya terlalu kecil dibanding Porprov di Tabalong beberapa waktu lalu. Roy menjawab, “Nanti kita evaluasi, sebenarnya kebutuhan untuk kegiatan Porprov itu berapa sih.  Kemudian kemampuan keuangan kita berapa, harapan kita pemerintah daerah, tempat pelaksanaan juga ada dukungan untuk itu dan kalau memungkinkan ada sumber-sumber pembiayaan lain, yang digunakan untuk pelaksanaan Porprov tersebut,” imbuh Roy.

“Nanti kita evaluasi kalau memang perlu tambahan anggaran, selama kemampuan keuangan daerah mampu pasti akan kita tambah,” tambah Roy.

“Terkait pertemuan tatap muka (PTM) yang akan dibuka, Pemprov menghimbau agar tetap melakukan protokol kesehatan (prokes) 5M dan 3T.  Kemudian vaksinasi untuk peserta didik dan guru juga dimaksimalkan. Target vaksinasi kita 70 persen sampai akhir tahun. Dan ada wacana juga yaitu di umur enam sampai 11 tahun akan divaksinasi dan ini dilakukan percepatan sehingga penularan covid di Kalsel bisa kita minimalisir,” papar Roy.

“Kalsel sekarang kalau tidak salah berada di level 2 karena ada beberapa kabupaten yang capaian vaksinnya sudah melebihi 70 persen dan ada beberapa yang masih kurang, ini yang kita genjot. Kita turun ke kabupaten/kota untuk memastikan pelaksanaan vaksinasi bisa maksimal, karena level dipengaruhi oleh capaian vaksinasi,” ungkap Roy.

“Vaksinasi dilakukan secara massal dengan memperhatikan protokol kesehatan, kemudian dilakukan  siang malam. Mudah-mudahan upaya-upaya seperti ini bisa mencapai target yang kita inginkan. Kita akan evaluasi terus, kalau memang perlu dukungan dari pemerintah provinsi kita akan turun bersama-sama porkopimda,” tukas Roy.

Ditanyakan juga mengenai bonus Papernas, Roy menjawab, Bonus Papernas juga kita usulkan di dalam APBD 2022, untuk nilainya berapa masih melihat kemampuan keuangan daerah dan persetujuan pimpinan, kita tunggu saja,” pungkas Roy. (Ais/Mzr).

Check Also

BI Kalsel Genjot Ekspor dan Percepat Penurunan Stunting di Hulu Sungai Utara

BI Kalsel Genjot Ekspor dan Percepat Penurunan Stunting di Hulu Sungai Utara Peresmian griya eceng …