Dorong Pertumbuhan : Ekonom Ahli Kelompok Perumusan KEKDA Wilayah dan Provinsi Dadi Esa Cipta (Kanan) didampingi Analis Unit Kehumasan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov Kalsel Rakhmat Pratama, (Kiri) saat menjelaskan kepada para wartawan mengenai kebijakan-kebijakan Bank Indonesia di masa pandemi covid 19, Sabtu (4/12/21), (Foto/Mzr).

BI Dorong Pemerintah Optimalkan Penyerapan Anggaran

Banjarmasin, mediaprospek.com–Kepala Perwakilan Bank Indonesia provinsi Kalimantan Selatan (Kpw BI Kalsel) Amanlison Sembiring melalui Ekonom Ahli Kelompok Perumusan KEKDA Wilayah dan Provinsi Dadi Esa Cipta didampingi Analis Unit Kehumasan, Rakhmat Pratama, saat membuka kegiatan refreshment wartawan bank Indonesia provinsi Kalimantan Selatan, di Hotel Grand Dafam, Banjarbaru, mengatakan, dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi di masa pandemi covid-19, Bank Indonesia telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan, termasuk kebijakan yang  mendorong pemerintah agar bisa melakukan optimalisasi penyerapan anggaran. Pasalnya, penyerapan anggaran masih menjadi salah satu pendukung yang sangat besar porsinya dalam pertumbuhan ekonomi, Sabtu, (4/12/21).

Kebijakan kedua, kata Dadi, bagaimana caranya agar supaya sektor-sektor produktif itu agar tetap bisa berjalan aman, sehingga ekonomi bisa cepat tumbuh. Karena kalau dilihat mulai dari triwulan II 2020 sampai triwulan I 2021 kemarin pertumbuhannya negatif, melambat.

“Kita berharap dengan kebijakan-kebijakan ini nanti bisa membantu supaya triwulan II, III dan seterusnya bisa tumbuh positif kembali”, ujar Dadi yang akrab dan ramah dengan para wartawan ini.

Kemudian yang ketiga, lanjut Dadi, kita mendorong bagaimana supaya pembiayaan itu tidak menjadi masalah.

“Jadi bagi yang telah mendaftarkan kredit, dengan adanya pandemi covid 19 dan terdampak, mungkin bisa direskedul atau direstrukturisasi” Jelas Dadi.

Sementara bagi yang baru mungkin bisa mengajukan pembiayaan dengan suku bunga yang lebih rendah.

“Mungkin teman-teman ingat kredit usaha rakyat (KUR) yang sudah diturunkan suku bunganya menjadi lebih murah,” terang Dadi.

Kemudian BI mengeluarkan kebijakan-kebijakan terkait dengan moneter seperti mempertahankan suku bunga BI sampai terendah di 3,5 persen.

Ikuti Pelatihan : 29 Awak media cetak, elektronik dan online berfoto bersama dengan Jajaran BI Kalsel, usai refreshment wartawan/media gathering, Sabtu, (4/12/21), (Foto/dok.Humas BI)

Kemudian ada juga kebijakan di makro prudensial, seperti menurunkan uang muka pembayaran rumah dan kendaraan.

Selanjutnya kebijakan yang mendorong ekonomi keuangan digital itu bisa menjadi lebih berkembang lagi, sehingga dapat membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

“Kita tahu pada saat di masa pandemi ini yang paling terdampak adalah UMKM,” kata Dadi.

UMKM berkontribusi 60 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. Penyerapan tenaga kerjanya mencapai 97 persen, tetapi dengan adanya covid-19, omzet penjualannya turun drastis.

“Mereka juga kesulitan memperoleh bahan baku,” ungkap Dadi.

Selain itu BI juga mendorong berbagai kegiatan dengan adanya Pamor Borneo, kemudian ada Gong ekspos buatan Indonesia dan sebagainya.

“Kita mengharapkan nanti bisa membantu UMKM supaya pemasarannya bukan lagi hanya lokal tetapi kalau bisa nasional, syukur-syukur bisa ekspor,” tambah Dadi.

“Kita kemarin juga mendorong kerjasama dengan kantor cabang BI di Singapura supaya UMKM di sini bisa menjual produknya ke Singapura,” tandas Dadi.

Diketahui UMKM selama ini lebih banyak mengandalkan produknya lewat toko, mungkin hanya lewat Instagram, Facebook, media sosial yang mereka miliki.

“Maka dalam hal ini kita mencoba mendorong supaya mereka terhubung dengan e commerce/market place, sehingga nanti produknya itu bisa dilihat bukan hanya orang di Banjarmasin atau Kalsel saja tapi juga nasional, bahkan dunia juga bisa melihat,” tukas Dadi.

“Harapannya dengan dia terhubung dengan Market place tadi pemasarannya bisa lebih luas, omset penjualannya bisa lebih meningkat dengan catatan UMKMnya harus menjaga kualitas, kesinambungan produksi, jangan sampai nanti, begitu ternyata ada permintaan, mereka tidak bisa memenuhi atau bisa memenuhi tapi kualitasnya tidak terjaga,” imbuh Dadi.

Dadi juga menuturkan, dari hasil pelatihan-pelatihan BI Kalsel lakukan, program-program yang dilakukan adalah untuk menghubungkan dengan Market place.

“Kalau dikatakan masih banyak sih pasti ya, tapi peningkatannya juga sangat besar, artinya sudah banyak yang terhubung dengan Market place, cuma memang masalahnya apakah UMKM itu bisa menjaga kualitas, bisa menjaga kontinuitas produksinya termasuk juga dari sisi packaging dan segalanya, apakah bisa mereka jaga tetap bagus,” papar Dadi.

Oleh karenanya, dari semua ini, menurut Dadi dari pemulihan ekonomi, bagaimana peran semua pihak untuk bisa menjaga agar supaya ekonomi tetap tumbuh dan inflasinya tetap terjaga terkendali.

“Supaya ekonomi bisa tumbuh diperlukan peran serta semua pihak, pemerintah dengan anggarannya, pelaku usahanya juga bagaimana supaya ada diversifikasi produk, diversifikasi pemasarannya. Karena walau bagaimanapun juga kalau dikatakan lumpuh, kita tidak lumpuh, kita tetap tumbuh bahkan sejak triwulan I 2021 ini sudah mulai membaik”, terang Dadi.

Jadi kontraksinya sudah semakin rendah dan triwulan II sudah tumbuh positif. Artinya, aktivitas ekonomi sudah berjalan, daya beli masyarakat sudah mulai meningkat. Jangan sampai nanti, kalau dikatakan melambat, akibatnya malah Stagflasi.

Stagflasi mempunyai pengertian di mana perekonomian sudah memang betul-betul tidak jalan, maka masyarakatlah yang paling menderita. “Jadi prioritas kita yang utama adalah mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga daya beli masyarakat,” pungkas Dadi. (Ais/Mzr).

Check Also

BI Kalsel Genjot Ekspor dan Percepat Penurunan Stunting di Hulu Sungai Utara

BI Kalsel Genjot Ekspor dan Percepat Penurunan Stunting di Hulu Sungai Utara Peresmian griya eceng …