Komplek Subur Bastari dan Keruwing Indah Gelar Peringatan Maulid Nabi SAW

Maulid Nabi SAW : Suasana peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di langgar Nurul Hijrah Komplek Subur Bastari dan Keruwing Indah, yang dimulai pada pukul 08.30 wita dengan menghadirkan penceramah setempat Ustadz H. Hazazi Zamra, M.Ag, Ahad (24/10/21). (foto/Mzr)

Handil Bakti, mediaprospek.com– Komplek Subur Bastari dan Komplek Keruwing Indah Handil Bakti menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di langgar Nurul Hijrah, Ahad, (24/10/2021). Peringatan maulid dihadiri oleh ratusan jamaah warga Komplek Subur Bastari dan Warga Keruwing Indah, serta rombongan maulid Al Habsyi Mesjid At-Taubah. Acara dimulai dari pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Dr. H. Ahmad Yunani dan selaku Penceramah Ustadz H. Hazazi Zamra, M.Ag. Acara dimoderatori oleh ketua RT Ujang Udadi,  SH dan sambutan oleh Ketua Panitia Pelaksana ustadz H. Sa’dillah Sag.

Nabi yang diperingati kelahirannya adalah orang besar. Kebesaran baginda Nabi Muhammad SAW dapat diketahui melalui tanda-tanda kebesarannya. Selama sembilan Bulan11 hari nampak sudah terlihat tanda-tanda tersebut, bahwa ibunda baginda Nabi Saw Siti Aminah r.a dalam tidurnya bermimpi para Nabi-Nabi yang mengabarkan kabar gembira, bahwa anak yang dikandungnya adalah mahluk yang paling mulia pilihan Allah SWT.

Nabi yang pertama menemui dalam tidur Siti Aminah r.a adalah pertama Nabi Adam As, di  malam kedua Nabi Idris As, malam selanjutnya, Nabi Nuh As, Nabi Ibrahim As, Nabi Ismail As, Nabi Musa As, dengan perkataan yang mulia, para Nabi mengatakan bahagialah engkau Aminah, engkau sedang mengandung seorang Nabi Mulia yang diagungkan yang akan memimpin seluruh makhluk dan Alam semesta, hal tersebut sebagaimana yang diceritakan dalam kitab-kitab Maulid.

Pada 11 hari menjelang kelahiran Siti Aminah mendapat ketenangan yang luar biasa, Siti Aminah mendengar tasbih seluruh  alam dan mahluk, melihat para malaikat yang turun membawa berkah dan seluruh alam, termasuk penduduk langit dan bumi menyambut gembira akan kedatangan seorang Nabi yang sangat Agung, yang mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya tauhid.

Ustadz H. Hazazi sapaan akrab ustadz di komplek Subur dan Keruwing ini, menyatakan dengan datangnya para jamaah ke langgar Nurul Hijrah dalam peringatan Maulid Nabi Saw,  adalah juga merupakan kegembiraan dalam menyambut kelahiran Nabi Saw.

Suasana peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di langgar Nurul Hijrah Komplek Subur Bastari dan Keruwing Indah, yang baru saja dimulai, nampak anak-anak dan para remaja sejak pukul pada pukul 08.00 wita  sudah berhadir di ruang induk langgar Nurul Hijrah, (Foto/Mzr)

Ustadz H. Hazazi menjelaskan, kecintaaan kepada Nabi Saw terpatri dalam sejarah yaitu ketika Sayyidina Ali Ra menggantikan Nabi sewaktu handak berhijrah ke Madinah, maka Sayyidina Ali menggantikan Nabi di pembaringan Nabi, maka oleh orang kafir mengira bahwa yang tidur itu adalah Nabi Saw, padahal bukan. Resiko yang diambil Sayyidina Ali adalah bisa saja terbunuh jika ketahuan, bahwa, yang tidur itu adalah Sayyidina Ali Ra. Itulah bukti kecintaan Sayyidina Ali Ra kepada Baginda Nabi Saw yang tiada batas.

Lalu bagaimana kita menurut/I’tiba lahir dan batin dan mengingat Nabi Saw tanya Ustadz H. Hazazi, maka yaitu adalah dengan memperbanyak sholawat dan banyak-banyak membaca istighfar, beristigfar karena banyaknya dosa kita sebagai ummat, ujarnya.

“Selanjutnya, bagaimana kita cinta kepada Allah Swt dan cinta kepada Nabi Muhammad Saw adalah juga dengan menurut apa-apa yang telah diajarkan Nabi Saw,” ujarnya.

Ustadz H. Hazazi juga menghimbau untuk dapat sholat berjamaah di langgar atau di mesjid, karena dengan sholat berjamaah maka itulah wujud cinta kepada Allah dan Rasullullah Saw, maka inilah juga namanya I’tiba, ujarnya.

“Maka apa yang diperintahkan Nabi Saw itulah yang harus kita perbuat selaku ummat dengan menyegerakannya, jangan berlambat-lambat sehingga timbul penyesalan nantinya, ” katanya.

Lalu bagaimana istighfar yang benar itu adalah sebagai Ayat Al Qur an dalam surah Ali Imran ayat 134 yang menyatakan orang yang benar beristighfar itu adalah orang yang banyak berinfaq/sedeqah, baik di waktu sempit maupun di waktu luang/lapang.

“Maka kalau kita  berinfaq hanya menunggu waktu luang/lapang saja, maka kapan kita mempunyai waktu yang lapang, kapan lagi kita bersedeqah,” ujar ustadz H. Hazazi.

Kedua ciri orang yang beristigfar dengan benar adalah menahan amarah  atau menjadi orang yang penyabar dan yang ketiga adalah memaafkan orang yang bersalah padanya.

Sebagaimana diceritakan di zaman Nabi Saw, ada seorang sahabat yang dinyatakan Nabi Saw adalah orang ahli surga, maka ketika ditanya apakah amalannya oleh salah satu sahabat, adalah Ia menjawab, ketika mau tidur adalah selalu memaafkan kesalahan orang. Maka inilah orang Ahli Jannah/Syurga.

QS Ali ‘Imran Ayat 134 berbunyui : (yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan. (Ais/Mzr)

Loading

Check Also

Kinerja Sektor Jasa Keuangan di Kalimantan Selatan pada Januari 2024 Tetap Stabil

Banjarmasin, mediapropsek.com– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Selatan menilai kinerja sektor jasa keuangan di …