Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Kadispora) Prov Kalsel, Drs. H. Hermansyah, MM
Banjarmasin, mediaprosopek.com–Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Kadispora) Prov Kalsel, Hermansyah, didampingi Kabid Pemberdayaan Pemuda, Yuyu Rahmat Mulyana dan Kasi Pemberdayaan Tenaga dan Sumber Daya Pemuda, Aridha Riswati, usai membuka Kegiatan Sosialisasi Pemuda Anti Narkoba era New Normal Covid-19, di Hotel Golden Tulip lantai II, pada , Rabu, (25/11/2020), kepada Prospek mengatakan, digelarnya kegiatan ini adalah dalam rangka agar generasi muda bisa menahan gempuran-gempuran permasalahan bangsa yaitu salah satunya adalah maraknya peredaran narkoba di Indonesia, khususnya di Kalimantan Selatan.
Kegiatan yang bertemakan, menyiapkan generasi muda dalam menghadapi era new normal di masa pandemi covid 19 tahun 2020 dan tetap mengedepankan protokol kesehatan (Prokes), Hermansyah, mengharapkan peran-peran Pemerintah bisa tersosialisasikan kepada masyarakat, karena masyarakat juga mempunyai kemauan yang sama, agar bagaimana peredaran narkoba dapat dicegah dan diberantas, salah satunya adalah lewat peran pemuda.
“Hari ini kita mengajak teman-teman dari kampus dan organisasi-organisasi kepemudaan, kemudian dari purna-purna Paskibra dan sebagainya, supaya mereka bisa menjadi motivator, katalisator, untuk bisa menangkal dan mencegah peredaran narkoba di Kalsel ini,” kata Hermansyah.
Adapun peserta yang dihadirkan adalah yaitu dari Mahasiswa dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin dan Banjarbaru, Uniska Banjarmasin, UIN Banjarmasin, KNPI Prov Kalsel, DPW BKPRMI Prov Kalsel, PPMI Prov. Kalsel, PCMI Prov Kalsel, Karang Taruna Prov Kalsel, KAKPN Prov Kalsel, Forum Kewirausahaan Pemuda, PPI Prov Kalsel, Pemuda Peduli Lingkungan Prov Kalsel, Wira Muda Nusantara, Gerakan Pemuda Indonesia Prov Kalsel, Taruna Merah Putih dan Organisasi Kepemuda lainnya di Prov Kalsel. Sedangkan Narasumber, dari Dinas Pemuda dan Olahraga Prov Kalsel, BNN Prov. Kalsel, dari Psikolog dan BKPMRI Prov Kalsel.
“Dengan mengetahui bahayanya narkoba melalui kegiatan sosialisasi, mereka nanti bisa ke kampusnya, ke organisasinya, lingkungannya, untuk juga ikut mensosialisasikan. Karena bahasa milenial inikan beda juga dengan bahasa kita. Diharapkan dengan bahasa mereka, lebih mudah menyampaikan kepada kawan-kawannya,” ujar Hermansyah.
“Tentu semua berharap peredaran narkoba di Kalsel bisa semakin menurun dan pemuda-pemuda siap menghadapi Bonus Demografi. Kemudian pemuda menjadi generasi yang kuat, tangguh dan punya kompetensi,” terang Hermansyah.
“Sejak tahun 2020 sampai 2030 kita sudah memasuki apa yang dinamakan dengan bonus demografi. Apa itu bonus demografi, yaitu usia-usia produktif lebih besar. Jadi angka harapan hidup manusia di Indonesia semakin meningkat, semakin tinggi,” jelas Hermansyah.
“Jumlah usia produktif yang semakin banyak, itu yang perlu disiapkan, sehingga generasi muda tidak terombang-ambing, oleh kemajuan dan kepesatan ilmu dan teknologi. Selain dalam rangka menghadapi revolusi industry 4.0, tentu harus disikapi dengan sebaik-baiknya. Tidak bisa istilahnya hanya berpangku tangan saja, karena perang yang sesungguhnya ada di generasi muda nanti. Kalau kita tidak siap menghadapi perang itu, maka Indonesia hanya akan menjadi penonton saja. Semua orang akan masuk dan bekerja di Indonesia, orang luar akan bekerja di Indonesia, kemudian mengeruk kekayaan alam Indonesia. Kita hanya jadi penonton, tidak mampu bersaing, itu yang tidak kita harapkan,” ungkap Hermansyah.
“Jika generasi kita lemah, dalam artian tidak bisa lagi bersaing dan berkompetensi, maka orang luar bisa dengan mudah masuk. Sekarang ini bekerja tidak ada batas lagi, orang Vietnam, India, bisa bekerja di Indonesia begitupun sebaliknya orang Indonesia bisa bekerja di sana. Jika kita tidak bisa masuk ke India, Vietnam dikarenakan tidak punya kemampuan atau kompetensi, namun kita bisa masuk ke mana saja kalau punya kemampuan atau kompetensi,” papar Hermansyah.
“Yang dikhawatirkan sekarang ini, mereka justru sudah mengedarkan narkoba jenis baru. Sekarang ini kan seperti itu, mula-mula diberinya secara gratis, lama-kelamaan ketergantungan. Itu yang dikhawatirkan,” tambah Hermansyah.
“Kalau kita dicekcoki dengan narkoba terus, maka pemuda-pemuda akan menjadi pemuda-pemuda yang lemah dan tidak punya kompetensi. Ini menjadi makna dan inti dari berkegiatan hari ini dan saya berharap apa yang sudah diikhtiarkan dan kalian berikhtiar juga mau datang ke tempat ini, persepsi kita tentu sama, misi visi kita sama adalah agar generasi muda kita menjadi generasi yang tangguh, generasi yang bebas dari narkoba. Sebanyak apapun masuk ke Indonesia, kalau kita tangguh tidak akan bisa mempengaruhi sikap dan perilaku kita,’ pungkas Hermansyah.
Selain itu tujuan pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Pemuda Anti Narkoba Normal Covid 19 yaitu, pertama, meningkatkan wawasan, pengetahuan bagi pemuda agar tidak terjerumus ke dalam jurang penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Kedua, sebagai pemuda sangat rentan terjerumus narkoba, sehingga pemuda perlu dilindungi dari zat terlarang itu, karena dilihat dari jumlah pemuda di Indonesia kira-kira lebih dari 64 juta orang. Kelompok ini yang sangat potensial untuk bisa mencapai Bonus Demografi tahun 2030 mendatang, sehingga kita perlu melakukan pembinaan dengan baik.
“Dalam kesempatan ini kami atas nama Pemprov Kalsel menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada adik-adik, sahabat-sahabat sekalian yang bersedia meluangkan waktu di tengah pandemi Covid 19 ini,” akhir Hermansyah. (Ais/Mzr)