Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Prov. Kalsel, M. Edy Mahmud, S.Si, M.P (Foto/Dok. BPS Prov Kalsel)
Tingkat Kemiskinan Kalimantan Selatan Maret 2020 sebesar 4,38 persen
Banjarmasin, mediaprospek.com–Pada Maret 2020, jumlah penduduk miskin di Kalimantan Selatan sebesar 187,87 ribu orang dengan tingkat kemiskinan sebesar 4,38 persen. Jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan tercatat 73,09 ribu orang dengan tingkat kemiskinan sebesar 3,61 persen dan jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan tercatat 114,78 ribu orang dengan tingkat kemiskinan sebesar 5,08 persen. Kalimantan Selatan adalah provinsi dengan tingkat kemiskinan terendah di Pulau Kalimantan. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Prov. Kalsel, M. Edy Mahmud, S.Si, M.P didampingi jajaran pada saat jumpa pers kepada wartawan Media Cetak, Elektronik dan Online, serta para undangan dari Bank BI dan Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) Pemprov Kalsel secara live streaming via youtube mengatakan hal itu, rabu (15/067/2020), siang.
Edy sapaan akrab kepala BPS Prov yang baru ini, mengatakan, tingkat kemiskinan tertinggi regional Kalimantan terjadi di Kalimantan Barat yaitu sebesar 7,17 persen. Peranan komoditi makanan terhadap pembentukan garis kemiskinan sebesar 71,55 persen. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) di Kalimantan Selatan sebesar 0,699 dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) sebesar 0,163.
Edy menandaskan, perkembangan tingkat kemiskinan Kalimantan Selatan, dari tahun 2006 sampai tahun 2020 secara umum, baik pada sisi jumlah maupun persentase penduduk miskin terus mengalami penurunan.
Edy memaparkan, perkembangan tingkat kemiskinan dari bulan Maret 2019 sampai bulan Maret 2020 jumlah penduduk miskin di Kalimantan Selatan pada Maret 2020 mencapai 187,87 ribu orang. Dibandingkan jumlah penduduk miskin September 2019 yang berjumlah 190,29 ribu orang maka terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebanyak 2,42 ribu orang.
“Berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode September 2019 – Maret 2020, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan mengalami penurunan 3,23 ribu orang sedangkan di daerah perdesaan juga mengalami penurunan sebanyak 5,65 ribu orang,” kata Edy.
“Terjadi perbedaan arah perubahan persentase penduduk miskin antara daerah perkotaan dengan perdesaan. Di perkotaan terlihat bahwa terjadi kenaikan persentase penduduk miskin selama September 2019‐Maret 2020, dari 3,47 persen menjadi 3,61 persen, atau naik 0,14 poin persen,” imbuh Edy.
“Sementara di perdesaan, persentase penduduk miskin turun 0,28 persen poin pada periode yang sama. Dari kondisi ini bisa dikatakan bahwa penurunan tingkat kemiskinan pada Maret 2020 lebih disebabkan oleh penurunan tingkat kemiskinan di daerah perdesaan,” ujar Edy.
“Tingkat kemiskinan Indonesia pada Maret 2020 sebesar 9,78 persen. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 0,56 poin dibandingkan keadaan September 2019 yang sebesar 9,22 persen. Tingkat kemiskinan provinsi di Pulau Kalimantan pada periode yang sama berada di bawah tingkat kemiskinan rata‐rata nasional,” jelas Edy.
“Tingkat kemiskinan terendah terjadi di Kalimantan Selatan yaitu sebesar 4,38 persen dan tingkat kemiskinan tertinggi terjadi di Kalimantan Barat yaitu sebesar 7,17 persen. Kalimantan Barat juga merupakan provinsi dengan jumlah penduduk miskin terbanyak yaitu 366,77 ribu orang, sedangkan jumlah penduduk miskin terendah tercatat di Kalimantan Utara yaitu sebesar 51,79 ribu,” ungkap Edy. (BPS Prov Kalsel/Mzr/tabloid prospek banjarmasin).