Banjarmasin Menuju Pasar Internasional

Walikota Banjarmasin, H. Ibnu Sina, (Kiri) mendampingi Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor ( Kanan), pada rangkaian acara pucak hari jadi ke 493 kota Banjarmasin menuju halaman siring Pemko Banjarmasin, selasa, (24/9), malam.

Banjarmasin, mediarospek.com– Banjarmasin sebagai kota sungai adalah sesuatu yang menjadi daya tarik pariwisata dan juga aspek budaya, heritage (warisan_red), dan sebagainya. Diharapkan dengan dukungan semua pihak agar bisa mewujudkan berdirinya sebuah Museum Banjarmasin yang menampilkan Kota Banjarmasin secara utuh dari dulu sekali sampai saat ini dan masa yang akan datang. Walikota Banjarmasin, H. Ibnu Sina, mengatakan hal itu kepada wartawan usai acara rangkaian perayaan Hari Jadi ke 493 kota Banjarmasin di siring Nol KM, Senin (23/9) malam.


“Itulah spirit Seribu Sungai yang ingin kita gaungkan dalam sebuah Talk Land Banjarmasin City of Thousand River, Banjarmasin Kota Seribu Sungai atau a Thousand City atau a Thousand River City, “kata H. Ibnu.
“Kenapa pakai menggunakan Bahasa Inggris, ini bukan untuk gagah-gagahan karena memang segmennya adalah agar Banjarmasin menjadi pasar internasional, apalagi sekarang sudah ada titik-titik Destinasi wisata unggulan Indonesia Banjarmasin-Jogja, Banjarmasin-Banyuwangi, Banjarmasin-Denpasar, juga sudah ada beberapa maskapai dan mudah-mudahan pada saatnya nanti kita bisa mempromosikan,” ujar Ibnu.

“Ke depan yang ingin menjadi salah satu segmen atau keplet market yang ingin kita sasar adalah paling tidak di level ASEAN agar migrasi orang-orang Banjar yang tersebar di Pulau Sumatera sampai ke Singapura, Malaysia, Thailand dan sebagainya itu menjadi salah satu target dari segmen wisatawan. Mudah-mudahan bisa berkunjung ke Banjarmasin dengan pola pulang kampung,” pungkas Ibnu.

“Karena banyak sekali keturunan Banjar yang sudah generasi ke lima, keenam, ke tujuh di luar pulau dan dalam catatan statistik kita sekitar empat juta penduduk Kalsel yang diaspora Banjar itu hampir kurang lebih sekitar 3,5 juta yang tersebar di luar pulau Kalimantan. “Sehingga ini menjadi salah satu segmen yang seharusnya memang kita arahkan dengan istilahnya adalah Susur Jalur. Susur Jalur itu adalah meniti buncu tapih (ujung sarung_red), supaya pulang kampung,” kata Ibnu.

“Pada kesempatan ini, kami infokan juga bahwa pada bulan Oktober ada undangan Kota Banjarmasin, kita menjadi salah satu nara sumber di bidang Disabilitas atau kota inkuisi yang ramah dengan Difabel,” ucap Ibnu.
“Selain itu, kami juga sudah mendapatkan undangan resmi untuk Asia Pasifik Urban Planing di Penang. Mudah-mudahan ini menjadi salah satu kesempatan kita untuk mempromosikan termasuk juga Susur Jalur ke pusat-pusat atau kantong-kantong orang Banjar yang ada di Malaysia, apakah itu di Batu Pahang, di Perak dan sebagainya. Ini menjadi target kita ke depan”, jelas Ibnu Sina.

Untuk tahun ketiga di Hari Jadi yang menjadi kado ulang tahun kota Banjarmasin di mana Kepemimpinan Ibnu -Herman adalah peresmian Rumah Sakit Sultan Suriansyah Banjarmasin, kemudian penyelesaian trotoar yang ramah Difabel termasuk juga seluruh warga kota Banjarmasin. “Kemudian pembangunan yang masih dilaksanakan di tahun 2020 adalah pembangunan Jembatan Pulau Bromo. Untuk Wira Usaha Baru (WUB) nya akan kita bangun LSK yang sekarang cikal bakalnya sudah ada di samping Fly Over, sehingga ini menjadi rumah pusat ekonomi kreatif dan WUB kita mereka punya tempat menjual dagangannya dengan merk payung Baba atau Banjar Banar atau Banjarmasin Baiman dan itu sudah dibina beberapa WUB termasuk para patriot pariwisata yang sudah mengikuti workshop kemarin,’ tandas Ibnu.

Menyangkut permasalahan air baku agar bisa diusulkan dibuatkan embung, Ibnu Sina menjawab, “Bahwa dari Bappenas tidak mengusulkan itu karena saya ada disamping dan beliau tidak mengusulkan adanya embung, tetapi beliau meminta agar sungai dipelihara, jangan sampai tercemar dan sumber air baku kita bisa dioptimalkan dengan intake Sungai Tabuk yang sudah ada, kemudian pada saat intrupsi air laut saat ini. Mudah-mudahan juga kita bisa memaksimalkan beberapa intake yang dimiliki PDAM Banjarmasin,” jelas Ibnu.

Selain itu Pemko Banjarmasin masih mempertahankan PD PAL yang juga sangat diapresiasi oleh Menteri BAPPENAS, dimana ke depan, agar jangan ragu-ragu untuk menambah infrastruktur baik permodalan di PD PAL.
Menanggapi hal itu, menurutnya, adalah support yang luar biasa bagi PD PAL dan keberadaannya memang menjadi salah satu referensi. Karena tidak semua kota punya itu dan PD PAL Banjarmasin ini satu di antara dua, satunya di Jakarta, satunya di Banjarmasin dan itu merupakan best praktise. Untuk bagaimana pengelolaan air limbah kemudian dikelola secara profesional dan dari fasilitas yang ada, “kita bisa membangun infrastruktur air limbah dan tentunya juga ini menjadi salah satu dari hasil Deklarasi Banjarmasin,” kata Ibnu.

“Kita akan berupaya agar kota-kota yang sudah peduli dengan sanitasi seperti dalam bentuk kelembagaan perusahaan daerah betul-betul bisa dibantu oleh pemerintah pusat dalam membangun infrastrukturnya,” sebutnya. “Karena apa, karena perusahaan air limbah itu adalah proyek rugi. Karena memang aspek pelayanan publiknya adalah kita masuk kategori sosial orientit (Pelayanan sosial/kebutuhan dasar), bukan hanya sekedar profit orientit yang mengejar keuntungan. Sehingga dari 17 ribu satuan sambungan kemampuan kapasitas kita hanya 7 (tujuh) ribu yang sekarang menjadi pelanggan air limbah, karena orang tidak terbiasa berlangganan air limbah, yang biasanya adalah berlangganan air bersih,” jelas Ibnu.

Ditanyakan, Pada Hari Jadi kota Banjarmasin para guru honor mengadu ke dewan ?? menjawab hal ini, Ibnu mengatakan bahwa hal itu karena ada aturan dari Kementerian, soal tidak boleh lagi meng SK kan. “Itukan yang dimaksud, tapi kemarin Kadisdik sudah konsultasi ke Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendidikan, bagimana sih sebetulnya. Kan dua tahun ini saya SK kan terus karena secara aturan membolehkan, tapi kalau kemudian aturan ada lagi, ini yang serba sulitkan pemerintah daerah. Pemerintah pusat membuat aturan yang mempersulit daerah-daerah untuk kemudian melengkapi dan mengangkat guru honor, itu yang menjadi problem kita. Mudah-mudahan ada solusinya,” jelas Ibnu. (Ais/mzr/tabloid prospek banjarmasin)

Loading

Check Also

Kinerja Sektor Jasa Keuangan di Kalimantan Selatan pada Januari 2024 Tetap Stabil

Banjarmasin, mediapropsek.com– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Selatan menilai kinerja sektor jasa keuangan di …