BANJARMASIN, mediaprospek.com – Pengurus Serikat Media Sieber Indonesia (SMSI) Kalsel resmi dilantik oleh Ketua Depertemen Antar Lembaga SMSI Pusat Yono Hartono, bertempat di Hotel Aria Barito Banjarmasin, Sabtu (3/8/2019) siang.
SMSI Kalsel diketuai Milhan Rusli dari Apahabar.com, Sekretaris SA Lingga dari kalselpos.com dan Bendara Ulul Masykuriah dari antara.com. Ini adalah pelantikan ke tujuh dari 27 pengurus SMSI provinsi yang sudah terbentuk kepengurusannya.
Gubernur Kalimantan Selatan dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten 1 bidang pemerintahan Provinsi Kalsel Siswansyah mengharapkan, SMSI Kalsel mampu bersaing dan bersinergi dengan pemerintah, tidak beroposisi sehingga ikut berpartisipasi dalam pembangunan di Kalsel. “SMSI diharapkan menjadi wadah dan naungan serta menjadi garda terdepan menangkal berita hoax di Kalsel,” ujarnya.
SMSI diharapkan bisa menjadi penyeimbang dalam menangkal berita hoax. Masyarakat memerlukan informasi yang benar. Media jangan sampai melupakan peran dan fungsinya. Profesional dalam pemberitaan, memperhatikan asas keseimbangan dalam pemberitaan. “Kritik harus ada alternatif keseimbangan, jangan hanya bisa menyalahkan tapi juga bisa memberikan solusi,” ujarnya.
Selanjutnya Ketua Depertemen Antar Lembaga SMSI Pusat, Yono Hartono mengatakan, SMSI berdiri berawal dari kegalauan biaya operasional media cetak karena tidak bisa memenuhi biaya, revolusi informasi akhirnya memberi ruang dari cetak ke digital. “Mencari informasi tidak perlu lagi dengan cetak tapi digital menjadi solusi,” ujarnya.
Disampaikannya, 30 persen masyarakat Indonesia masih suka mendengar dari pada membaca. Akibatnya cepat terpengaruh pidato atau orasi karena secara statistik masyarakat kita masih suka mendengar ketimbang membaca.
Ketua PWI Kalsel Zainal Helmi dalam sambutannya menyampaikan, ide pembentukan SMSI Kalsel sudah lama ingin dibentuk, namun kebetulan ada penggantian ketua PWI, akhirnya di tahun ke dua baru terbentuk organisasi yang mewadahi perusahaan media online tersebut.
“Kalau PWI, lebih pada wartawannya, kalau SMSI lebih melindungi kepada perusahaan medianya. Persyaratan mendirikan media online saat ini syaratnya luar biasa. Syaratnya sama dengan media cetak. Pimred media online harus lulus uji kompetensi wartawan utama. Persyaratan ini banyak belum dipenuhi,” ujarnya.
Zainal mengatakan, kita ingin wartawan itu berprilaku baik. Tahun ini ada kode etik baru. Wartawan bukan hanya dituntut punya keterampilan tapi perilaku yang bermartabat. “Banyak sekali persyaratan untuk jadi wartawan, ada standar yang dikedepankan. 269 wartawan di Kalsel sudah kompeten. Sebanyak 42 wartawan pada bulan September akan UKW lagi,” jelasnya.
Zainal mengharapkan PWI dengan Biro Humas Pemprov Kalsel terus bekerjasama sehingga UKW selama ini bisa gratis. Mudahan kedepannya menjadi lebih baik secara bersama – sama bukan hanya bagi wartawannya tapi membawa kesejahteraan bagi perusahaannya. (AA/KS)