Harga Yang Diterima Petani Turun Naik

Kepala Badan Pusat Statisik (BPS) Prov. Kalsel,Ir. Diah Utami, M.Sc, (Tengah) 

Banjarmasin, mediaprospek.com–Indeks harga yang diterima petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada April 2019, It gabungan terjadi kenaikan sebesar 0,15 persen dibandingkan Maret 2019, yaitu dari 123,08 menjadi 123,26. Bila dilihat masing-masing subsektor, indeks It subsektor tanaman pangan turun sebesar 0,54 persen, subsektor peternakan turun sebesar 0,37 persen dan subsektor perikanan turun sebesar 0,05 persen. Sedangkan Indeks yang diterima petani pada subsektor hortikultura dan subsektor perkebunan rakyat naik masing-masing 1,32 persen dan 1,12 persen. Kepala Badan Pusat Statisik (BPS) Prov. Kalsel,Ir. Diah Utami, M.Sc, mengatakan hal itu, kepada para wartawan media cetak dan Eletronik, di Aula kantor BPS Banjarbaru. Selasa (2/5).

Diah mengatakan bahwa Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.

“Pada April 2019, Ib gabungan mengalami kenaikan sebesar 0,60 persen dibandingkan dengan Ib Maret 2019, yaitu dari 129,50 menjadi 130,28. Kenaikan Ib ini terjadi seluruh subsektor. Subsektor tanaman pangan naik 0,63 persen, subsektor hortikultura naik 0,68 persen, subsektor perkebunan rakyat naik 0,67 persen, subsektor peternakan naik 0,34 persen dan subsektor perikanan naik sebesar 0,63 persen,”, kata Diah.

Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) , pada April 2019 NTP-P sebesar 91,98. Pada bulan ini NTP-P turun 1,16 persen. Hal ini karena It turun 0,54 persen , sementara itu Ib terjadi kenaikan 0,63 persen. Indeks yang diterima petani (it) bulan April 2019 sebesar 121,11 lebih rendah dari indeks yang dibayarkan petani (Ib) sebesar 131,67 sehingga NTP-P masih dibawah 100.

Turunnya It pada April 2019 ini karena indeks harga pada kelompok padi mengalami penurunan 0,62 persen. Penurunan kelompok padi karena di beberapa wilayah di banua enam mulai masa panen dengan varitas unggul (ciherang). Begitu juga kelompok palawija terjadi penurunan sebesar 0,16 persen, terutama disebabkan turunnya harga komoditi ubikayu dan ubi jalar. Indeks yang dibayar petani (Ib) April 2019 naik sebesar 0,63 persen, terutama dikarenakan naiknya indeks harga kelompok konsumsi rumah tangga 0,71 persen, dan indeks harga kelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) mengalami kenaikan 0,39 persen.

Subsektor Hortikultura (NTP-H), NTP-H bulan April 2019 mencapai 104,37 persen. Pada bulan ini NTP-H naik sebesar 0,64 persen. Hal ini disebabkan it naik 1,32 persen menjadi 136,11 pada bulan April 2019, dan Ib naik sebesar 0,68 persen menjadi 130,41. Indeks It lebih besar dari indeks Ib Sehingga NTP-H diatas 100.

Naiknya It bulan April 2019 terutama karena terjadi kenaikan indeks harga komoditas pada kelompok sayur-sayuran sebesar 1,64 dan kelompok buah-buahan sebesar 1,31 persen. kenaikan kelompok sayur-sayuran antara lain naiknya harga Cabai besar, tomat, labu siam, kangkung dan beberapa sayur lainnya. Sedangkan kelompok buah-buahan kenaikan harga durian, nangka, pisang dan beberapa buah lainnya . Sedangkan kelompok tanaman obat juga terjadi penurunan sebesar 0,69 persen yang disebabkan oleh turunnya harga kunyit dan Kencur.

Kenaikan pada Ib disebabkan naiknyanya indeks kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,80 persen dan indeks BPPBM naik 0,05 persen. (Prospek)

 

Loading

Check Also

Kinerja Sektor Jasa Keuangan di Kalimantan Selatan pada Januari 2024 Tetap Stabil

Banjarmasin, mediapropsek.com– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Selatan menilai kinerja sektor jasa keuangan di …