Acara puncak HUT ke 46 PDAM Bandarmasih juga ditandai dengan penandatangan MoU PDAM Banjarmasin dengan PD PAL, tentang bantuan tenaga program dalam pendampingan pembuatan program aplikasi PD PAL, nampak pada gambar Dirut PDAM Ir. Yudha Achmadi sedang menandatangani Mou disaksikan oleh Walikota Banjarmasin, H. Ibnu Sina
BANJARMASIN, mediaprospek.com–Di tahun 2019 ini PDAM Bandarmasih Banjarmasin pada tanggal 17 Februari lalu, usianya sudah memasuki yang ke 46. Perkembangannya dimulai pada tahun tahun 1937, kemampuan kafasitas PDAM Bandarmasih saat itu masih sangat kecil dengan jumlah pelanggan hanya sekitar 300 pelanggan. Pada usianya yang ke 46 ini PDAM Bandarmasih terus meningkatkan kemampuan kafasitasnya hingga mencapai 2300 Liter/detik. Ini merupakan salah satu kemajuan atau capaian keberhasilan PDAM dari berbagai capaian yang sudah diraih. Direktur PDAM Bandarmasih Banjarmasin Ir. Yudha Achmadi mengatakan hal itu dalam sambutannya pada acara puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke 46 PDAM Banjarmasin di hadapan para tamu undangan di Aula kantor PDAM Lantai dua, Kamis (21/2).
Yudha mengatakan bahwa kafasitas masih bisa berkembang dan saat ini jumlah pelanggan sudah hampir 174 ribu. “Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada para pendahului-pendahulu, juga kepada Pejabat Pusat, Provinsi dan Daerah dan pihak-pihak yang telah berperan serta dalam mendukung dan mengembangkan kemajuan PDAM hingga sekarang. “Dengan Tema Maju Bersama Pelanggan, kita bertekad ingin memajukan perusahaan dengan dukungan penuh dari seluruh pelanggan, karena kita akui tanpa pelanggan, kita tidak akan bisa maju berkembang,”, katanya.
Salah satu program prioritas tahun 2019, yaitu masih tetap fokus kepada keluhan pelanggan-pelanggan, masih ada terdapatnya pelanggan yang tidak lancar dalam mendapatkan air, dimana ada wilayah-wilayah tertentu tekanannya yang masih belum maksimal. Sehingga diperlukan rehabilitasi terhadap jaringan-jaringan dalam pengalirannya.
“Salah satu prestasi yang masih sangat dibangga-banggakan adalah PDAM Bandarmasih saat ini coverage-nya (cakupan layanannya_red) sudah bisa dibilang mencapai 100 Persen. Jadi untuk Target Pemerintah 100-0-100 dan MDGs, maka Banjarmasin sudah melampauinya,”, ujar Yudha.
“Selain itu PDAM Banjarmasin juga terus mengembangkan IT nya (Teknologi Informasi_red), karena kita meyakini bahwa keahlian dalam menggunakan teknologi adalah untuk pelayanan yang cepat diharapkan prima kepada masyarakat. Fasilitas teknologi ini dimaksudkan agar para pelanggan bisa berkomunikasi atau menyampaikan keluhannya, baik melalui portal komunikasi dua arah, sms, website mobile, bahkan untuk kemudahan pembayaran, para pelanggan bisa membayar dimana-mana, baik di bank, warung-warung kios atau di alfamart dan indomart,”, jelasnya.
Tahun 2018 PDAM Banjarmasin juga sudah mendapatkan sertifikat ISO 27000, artinya manajemen PDAM dinyatakan manajemen dengan keamanan informasi terjaga dengan baik. Perkembangan IT adalah juga dalam rangka ikut mendukung sistem IT Pemko Banjarmasin dalam mewujudkan kota Smart City.
Masalah yang sangat penting lainnya adalah tersedianya air baku di tahun-tahun depan. “Kita sudah melakukan upaya-upaya pengendalian pengembangan prasarana air baku, mulai tahun 2017 sampai tahun 2018 lalu dan mudah-mudahan di pertengahan tahun 2019 ini, dapat kita selesaikan, karena disadari bahwa itu sangat memerlukan biaya yang sangat besar sekali. Jadi kita berusaha melakukan rehabiltasi jaringan di Sei Tabuk serta pengerjaan pengantarnya. Sehingga diharapkan pada gangguan pada sistem distribusi dapat teratasi, walaupun nantinya menghadapi musim kemarau,”, katanya.
Sebagai contoh beberapa waktu yang lalu, ketika terjadi gangguan kebocoran pipa, hampir 2/3 kota Banjarmasin ini tidak bisa terlayani, maka dalam hal ini ketersediaan air baku menjadi sangatlah penting. “Maka kami sangat mengharapkan dukungan Pemerintah Kota, karena dilihat dari kemampuan PDAM Sendiri, untuk membiayai pembangunan sarana dan prasarana, dirasakan cukup berat sekali. Oleh karenanya, kami tentu sangat berharap adanya bantuan penyertaan modal dari Pemerintah Kota, Provinsi maupun Pemerintah Pusat,”, imbuhnya.
“Kami juga sudah mempersiapkan design dan sebagainya, serta melakukan lobi-lobi kepada pemerintah pusat agar sarana dan prasarana dapat direalisasikan,” ucapnya.
Adapun untuk kegiatan HUT ke 46 tahun ini dilakukan dengan semeriah mungkin dibandingkan tahun lalu, karena pada tahun ini, PDAM banyak melakukan kegiatan lomba-lomba, baik lomba-lomba yang bersifat olah raga dan sosial, seperti tenis meja, futsal, catur dan pertandingan lainnya. Juga pertandingan yang sifatnya tradisional untuk menjaga budaya yaitu bermain logo, enggrang dan lainnya. “Hal ini dimaksudkan untuk membangun atau merekatkan persaudaraan dan spirit kebersaman antar lembaga lebih terbangun lagi. Disamping juga kita sudah melakukan kegiatan sosial donor darah darah di lingkungan karyawan dan Gathering beberapa waktu yang lalu,”, kata Yudha.
“Selain itu juga dilakukan lomba penanaman pohon di lahan milik kita di jalan Pramuka, nantinya kita akan melihatnya dalam tiga tahun kedepan, pohon mana yang akan menghasilkan. Jadi disini kita ada kewajiban untuk menanam dan memelihara pohon,” tandasnya.
Selain itu juga dilakukan sholat Ashar berjamaah bersama para karyawan dan purna tugas, serta pemilik, bersama Walikota Banjarmasin, hal ini dimaksudkan untuk menambah keakraban agar tali silaturahim tidak terputus dan tetap selalu terjaga. Bantuan juga diberikan kepada purna tugas dan ada juga bantuan kepada Panti Asuhan yang dilakukan oleh ibu-ibu Dharma Wanita, serta kegiatan sosial pemeriksaan kesehatan secara gratis kepada para pelanggan pada tanggal 13 Februari lalu.
Bantuan juga diberikan kepada masyarakat Sei Tabuk dan Pematang sebagai bentuk Coorporate Social Responsibility (CSR) PDAM Bandarmasih. “Karena saat ini kami sedang melakukan pembangunan disana, sehingga kami merasa mempunyai ada tanggungjawab sosial dan kewajiban untuk memberikan bantuan kepada masyarakat di sekitar,”, katanya.
Kegiatan sunat masal juga dilakukan kerjasama PDAM Bandarmasih bersama rumah zakat, dimana sebagai penyelenggara adalah rumah zakat dan PDAM Bandarmasih memfasilitasi segala keperluan pelaksanaannya.
Kemudian yang sangat ditunggu-tunggu pelanggan adalah undian pelanggan teladan, para pelanggan teladan diberikan hadiah umroh sebanyak empat orang, sepeda motor, notebook, sepeda gunung untuk delapan orang dan hadiah-hadiah lainnya, para pelanggan ini membayar di awal bulan sebelum tanggal lima disetiap bulan. Hal ini adalah upaya PDAM yang dimaksudkan untuk mengubah budaya masyarakat agar masyarakat mau disiplin membayar di awal bulan demi kelancaran operasional. Memang belum terlihat kenaikan yang signifikan, karena kalau dilihat dari jumlah pelanggan teladan, ini baru mencapai 3500 pelanggan, yang sebelumnya sudah ada 2500 pelanggan teladan.
Pada saat apel HUT ke 46, juga diberikan penghargaan kepada para karyawan-karyawati PDAM dengan masa bakti selama 10, 20 sampai 30 tahun, yang masa kerja tiga puluh tahun selain diberikan penghargaan emas ditambah ibadah umroh. Perhatian dan penghargaan PDAM tidak lupa juga kepada karyawan outsourching yang terbaik. Acara puncak HUT ke 46 ini juga ditandai dengan penandatangan MoU PDAM Banjarmasin dengan PD PAL, tentang bantuan tenaga program dalam pendampingan pembuatan program aplikasi PD PAL. Dan Penyerahaan bantuan kepada Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GN-OTA) serta Badan Amil Zakat (Baznas).
Kualitas Air Masih di level Air Bersih
Selanjutnya, Walikota Banjarmasin H. Ibnu Sina dalam sambutan singkatnya mengatakan bahwa tugas PDAM adalah sebuah tugas yang mulia, dimana PDAM menyampaikan kebutuhan dasar manusia berupa air minum sampai ke rumah-rumah penduduk dan pelanggan Banjarmasin. Namun satu hal yang Ia ingatkan adalah bahwa saat ini kualitas air PDAM adalah masih dilevel air bersih belum menjadi perusahaan daerah air minum. “Memang ada beberapa titik yang sudah melayani air minum dan supaya ini terus-menerus ditingkatkan sesuai dengan kemampuan, motto, visi dan misi dan dengan tema maju bersama pelanggan,”, kata H. Ibnu Sina.
“Secara nasional PDAM Banjarmasin masuk dan berada diatas rata-rata nasional, karena cakupannya sudah melampaui target Milenium Developmnet Goals (MDGs) dan Sustainable Developmnet Goals (SDGs). Karena Banjarmasin sudah mencapai cakupan layanan 99,9 persen, walau ada Pekerjaan Rumah (PR) untuk peningkatan kualitas air. Hidup di Banjarmasin sudah seperti di negara maju, maka sesuai dengan komitmen, saat ini kita sedang menerapkan standar SDGs. Ada 17 tujuan agenda, agenda keenamnya adalah keterdiaan air bersih dan akses sarana sanitasi harus sudah terpenuhi,” katanya.
“Kita sedang menerapkan ukuran dunianya yang masuk di agenda ke enam, yaitu ketersedian air bersih dan sanitasi perkotaan. Jadi kita sudah masuk disini, kemudian Banjarmasin sudah naik ke level 11, yaitu kota yang berkelanjutan (Sustainable City/SDGs). Maka kita akan menjadi malu jika pelayanan airnya masih keruh, maka inilah yang perlu diingatkan” ujarnya.
Karena Banjarmasin pada tahun 2018 lalu sudah dinobatkan kota layak huni urutan ke tujuh di Indonesia. Kemudian komitmen pada standar nasional 100-0-100, saat ini sudah 99 persen sudah tercapai. Program 100-0-100. Adalah 100 persen sanitasi, Nol persen kumuh dan 100 persen penanganan air limbah dan sampah. “Jadi kalau untuk standar MDGs, kita sudah mencapainya, karena dalam MDGs, pelayanan air bersih target capaiannya harus 80 persen, sedangkan kita sudah mencapai 99 persen,” cetusnya.
“Untuk kawasan Nol kumuh kota Banjarmasin di tahun 2019 sudah hampir 40 persen yang sudah ditangani dengan baik. Dari 514 Ha kawasan kumuh Banjarmasin, tinggal 145 Ha yang tersisa, 30 persennya ada di bantaran sungai. Saat ini sudah ada upaya Pemko untuk menangani kekumuhan seperti adanya kampung hijau, kampung biru, kampung sasirangan, peningkatan sarana dan prasarana air bersih, nol kekumuhan dan yang terakhir, terkait dengan akses sanitasi”, demikian kata H. Ibnu Sina. (Prospek/mzr)