Pertumbuhan Ekonomi Kalsel Masih Berkutat di Lima Persen

 

Kepala Badan Pusat Statisik (BPS) Prov. Kalsel,Ir. Diah Utami,M.Sc, didampingi Kepala Bidang Neraca Wilayah Statistik (Nerwilis) Awang Pramila, BSM.MM, ketika menjelaskan pertumbuhan ekonomi Kalsel triwulan IV tahun 2018, rabu (6/2/2019)

 BANJARMASIN, mediaprospek.com- Perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan IV-2018 diukur dari besarnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp 43,84 triliun. Perekonomian Kalimantan Selatan secara kumulatif selama tahun 2018 dibanding tahun sebelumnya tumbuh sebesar 5,13 persen. Kepala Badan Pusat Statisik (BPS) Prov. Kalsel,Ir. Diah Utami,M.Sc, didampingi Kepala Bidang Neraca Wilayah Statistik (Nerwilis) Awang Pramila, BSM.MM, di Aula kantor BPS Banjarbaru mengatakan hal itu kepada wartawan, Rabu, (6/2/2019).

Diah mengatakan bahwa perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan IV-2018 jika dibandingkan dengan periode yang sama setahun yang lalu (triwulan IV-2017/Y-on-Y) mengalami pertumbuhan 5,78 persen. Sementara itu, jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan IV-2017 turun -2,58 persen.

“Dari sisi produksi, secara kumulatif tahun 2018 kategori yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah kategori jasa perusahaan (7,67%). Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan terbesar terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) yaitu sebesar 8,74 persen,” ujarnya.

“Secara kumulatif tahun 2018, perekonomian Kalimantan Selatan tumbuh mencapai 5,13 persen. Pertumbuhan tersebut lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun 2017 (5,28%). Semua kategori memberikan sumbangan positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Kategori yang tumbuh paling tinggi adalah kategori jasa perusahaan (7,67%), pengadaan listrik dan gas (7,58%), serta perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda motor (7,48%),” katanya.

Menurutnya, pertumbuhan kumulatif tahun 2018 yang sebesar 5,13 persen antara lain disumbang oleh kategori pertambangan dan penggalian sebesar 1,09 persen, kategori perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 0,66 persen, serta kategori pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 0,56 persen. Secara total, ketiga kategori ini menyumbang 2,31 persen, sedangkan 14 kategori lainnya memberikan sumbangan sebesar 2,82 persen pada pertumbuhan tahun 2018.

Ekonomi Kalimantan Selatan triwulan IV-2018 dibandingkan triwulan IV-2017 (y-on-y) tumbuh 5,78 persen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh pertambangan dan penggalian sebesar 8,08 persen diikuti oleh kategori jasa pendidikan 7,56 persen serta perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 7,34 persen.

Bila dilihat dari sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan triwulan IV-2018 (y-on-y), kategori pertambangan dan penggalian memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,12 persen, diikuti perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,68 persen dan kategori industri pengolahan sebesar 0,66 persen.

Sebagaimana siklus triwulanan dalam perekonomian Kalimantan Selatan, pada triwulan IV-2018 ini, perekonomian Kalimantan Selatan masuk dalam zona kontraksi. Pada triwulan IV-2018, ekonomi Kalimantan Selatan tumbuh -2,58 persen dibandingkan dengan triwulan III-2018. Hal tersebut disebabkan lapangan usaha dominan di Kalimantan Selatan mengalami kontraksi, yaitu lapangan usaha pertanian, kehutanan, perikanan (-28,33%) dan industri pengolahan (-0,05%).

“Namun, kategori lain yang menjadi andalan Kalimantan Selatan pada triwulan ini mengalami peningkatan produksi. Kategori pertambangan dan penggalian yang memiliki share terbesar tumbuh sebesar 6,44 persen. Dilihat dari sisi sumber pertumbuhan, tiga penyumbang pertumbuhan tertinggi pada triwulan IV-2018 adalah kategori pertambangan dan penggalian (1,58%), perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor (0,21%) serta transportasi dan pergudangan (0,08%),” jelasnya.

Secara kumulatif, PDRB sampai dengan triwulan IV 2018 Kalimantan Selatan tumbuh 5,13 persen yang mana lebih lambat dari triwulan IV tahun sebelumnya. Pertumbuhan kumulatif pada kuartal ini diantaranya disumbangkan oleh komponen PKRT dan PMTB masing-masing sebesar 2,37 persen dan 1,75 persen. Sementara itu komponen lainnya secara total memberikan sumbangan sebesar 1,01 persen.

Perlambatan kinerja ekspor utamanya ekspor luar negeri yang terjadi selama tahun 2018 dibandingkan tahun 2017 menjadi salah satu faktor yang menyebabkan melambatnya pertumbuhan ekonomi tahun ini. Namun demikian, beberapa komponen lain menunjukkan kinerja yang sangat baik pada tahun 2018 seperti PK-LNPRT dan PMTB yang masing-masing tumbuh sebesar 8,74 persen dan 8,01 persen. Masa kampanye Pilpres yang telah dimulai sejak akhir triwulan ke tiga tahun ini menaikkan pertumbuhan komponen PK-LNPRT secara signifikan.

Pada triwulan IV-2018 Ekonomi Kalimantan Selatan tumbuh 5,78 persen bila dibandingkan triwulan IV-2017 (Y-on-Y). Angka ini tumbuh lebih cepat jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2017. Pertumbuhan positif terjadi pada seluruh komponen domestik. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) yakni sebesar 10,71 persen.

“Semarak Pilpres dan legislatif yang akan berlangsung dalam hitungan bulan turut mendukung hal tersebut. Sementara itu, untuk komponen PMTB juga mengalami pertumbuhan yang pesat yaitu 9,39 persen. Pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) tumbuh 4,77 persen. Pada triwulan ini kinerja ekspor tumbuh lebih baik dibandingkan tahun 2017, yaitu sebesar 1,97 persen sementara komponen impor mengalami kontraksi sebesar 1,61 persen,”,ujarnya.

Berdasarkan komponen yang mendominasi, struktur ekonomi Kalimantan Selatan triwulan IV-2018 menurut pengeluaran masih dikuasai oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 46,98 persen, diikuti oleh komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 25,66 persen.

Jika dilihat sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan triwulan IV-2018 (Y-on-Y), maka komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga merupakan komponen dengan sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 2,22 persen yang diikuti oleh komponen PMTB sebesar 2,12 persen. Sementara itu komponen pengeluaran lainnya menyumbangkan 1,44 persen terhadap total pertumbuhan.

Ekonomi Kalimantan Selatan triwulan IV-2018 terhadap triwulan III-2018 (q-to-q) mengalami kontraksi -2,58 persen. Menurunnya kinerja ekspor luar negeri pada triwulan ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan pertumbuhan negatif pada triwulan keempat ini. Selain itu, perlambatan yang terjadi pada komponen PKRT juga turut mendukung negatifnya pertumbuhan di kuartal ini secara total. Meskipun beberapa komponen lain seperti PKP, PK-LNPRT, dan PMTB mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dibanding triwulan sebelumnya, namun secara total tidak mampu berperan signifikan dalam pertumbuhan ekonomi kuartal ini. (Prospek)

Check Also

Wamen Keuangan Ingin PNM Harus Terus Bina Kelompok Umi

Banjarmasin, mediaprospek.com – Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia Suahasil Nazara menegaskan PT Permodalan Nasional Madani …