Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kalsel, Zulkifli, (Foto/Ist/Adit)
Banjarmasin, mediaprospek.com – Akibat pandemi Covid 19 yang melanda Kalimantan Selatan berimbas pada pengurangan anggaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Kalsel.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kalsel, Zulkifli, MP membeberkan dengan berbagai pertimbangan dan untuk penanggulangan Covid 19 terdapat pengurangan anggaran.
“Kami bersama Bappeda Kalsel, sepakat ada pengurangan sekitar Rp 17 Milyar,” ujarnya sesaat rapat dengan DPRD Kalsel, Jumat (7/8/2020).
Kendati terdapat pengurangan anggaran terhadap pihaknya, terdapat juga program prioritas yang masih tetap dipertahankan agar terus berjalan.
“Ada empat (4) program prioritas dan 30 kegiatan yang dijalankan,” ucapnya.
Adapun 4 (empat) program tersebut antara lain memfasilitasi adat istiadat, melakukan penanganan perekonomian desa dan peningkatan kapasitas kepala desa.
Sementara itu terkait penggelontoran dana dari pusat, hingga saat ini masih tetap seperti biasa dan tidak mengalami pengurangan anggaran.
“Dana pusat tidak ada pengurangan, bahkan mengalami peningkatan terutama untuk dana desa,” tambahnya.
Lanjutnya, pada tahun 2015 berkisaran pada angka Rp 800 juta, sekarang meningkat di kisaran angka Rp 1,5 triliun dan untuk tahun 2020 berkisar Rp 1,12 triliun.
Adapun dana tersebut digolontorkan untuk 1864 desa Kalimantan Selatan, walaupun terdapat 1 desa yang mengalami penghapusan, akan tetapi masih administrasi terdaftar. Sehingga dana satu (1) desa tersebut tidak boleh dipergunakan.
Pencapaian penyerapan dana desa hingga saat ini sudah mencapai tahap yang ke 2 dan untuk tahan 3 masih dalam proses, dan kebijakan terakhir pada bulan ketiga mendatang akan ada penambahan Bantuan Langsung Tunai. (Aditya/Mzr).