Dipimpin Ibnu – Herman Banjarmasin Semakin Maju

Banjarmasin, mediaprospek.com–Sejak dilantik Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor pada 17 Februari 2016, hampir empat tahun Walikota Banjarmasin H. Ibnu Sina bersama Wakil Walikota  H.Hermansyah memimpin Banjarmasin. Ada beberapa fokus pembangunan yang sedang berjalan di kota Banjarmasin yang sudah berusia 493 tahun ini.

“Ada empat hal yang krusial yang sudah bisa ditangani dengan baik di Banjarmasin yakni penanganan kawasan kumuh, program penataan sungai, menciptakan wirausaha baru serta mewujudkan Banjarmasin menjadi kota pintar (smart city),” beber Ibnu Sina kepada wartawan beberapa waktu yang lalu. Ibnu Sina mengatakan lewat program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh), dari 152 hektare kawasan kumuh perkotaan sudah berhasil ditangani lewat program bedah rumah serta penataan bantaran sungai.

“Pada Kampung Hijau di Sungai Bilu, Ada 100 rumah yang menghadap ke Sungai martapura telah dibantu dana  renovasi Rp 5 juta per rumah serta dibangunkan akses jalan berupa titian beton,” tuturnya.

Walikota Banjarmasin ini mengungkapkan, saat ini masih ada tersisa sekitar 300 hektare lagi kawasan yang akan dibenahi. Menurut dia, konsep penataan sungai sedang dan kecil terus digalakkan. “Namun yang terpenting adalah gerakan Jumat bersih di akhir pekan. Jadi, semua warga, komunitas dan satuan tugas kebersihan di tiap kelurahan bisa bergerak bersama untuk bersih-bersih lingkungan dan sungai,” tuturnya.

Selain itu, saat ini di Kota Banjarmasin telah tumbuh kampung KB dan Kampung Baiman di 11 Kelurahan yang ada di Kota Banjarmasin. Ibnu Sina juga mengatakan bahwa pada program sanitasi kawasan kumuh melalui bantuan Bank Dunia, ADB, dan AUSAID agar jamban warga sudah terhubung dengan jaringan pipa PD PAL Banjarmasin.

“Untuk sektor pariwisata susur sungai dan wisata alam, pertumbuhan angka wisatawan yang berkunjung ke Banjarmasin juga menggembirakan.

Duet kepemimpinan Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina dan Wakil Walikota Banjarmasin Hermansyah, telah banyak membawa perubahan yang mengarah pada kemajuan melalui capaian kinerja, yang diiringi dengan inovasi seluruh jajaran SOPD lingkup Pemerintah Kota Banjarmasin.

Kota Banjarmasin mendapat apresiasi hingga ke tingkat internasional karena berhasil mengurangi sampah kantong plastik secara seratus persen di toko modern

Menurut H. Ibnu Sina, untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan sudah cukup banyak yang dibangun, hingga hampir tidak ada lagi akses jalan ke lingkungan masyarakat yang sulit dilalui.

Selain masalah infrastruktur, pihaknya juga sudah dapat mempertahankan Kota Banjarmasin sebagai kota Adipura yang sudah diraih dari tahun 2015, 2016, 2017 dan 2018.  Selain itu, ungkap Ibnu Sina, Banjarmasin kini juga masuk dalam 100 kota Smart City.

“Kota kita juga berhasil dalam hal melaksanakan program lapor atau program menampung keluhan masyarakat secara daring (dalam jaringan_red) dan diselesaikan secara cepat, hingga program ini diapresiasi juga secara nasional,” tuturnya.

“Di tahun 2018 tadi sudah kita tingkatkan dalam aplikasi yang bisa di akses oleh publik dan ini terintegrasi di dalam command center, smart city, Pemerintah Kota Banjarmasin. Nama aplikasinya ialah SIGAP,” terangnya.

Diketahui tiga proyek besar Pemkot Banjarmasin di tahun 2018 yang lalu yakni rumah sakit Sultan Suriansyah yang baru saja diresmikan dan telah beroperasional dan sekarang pembangunan trotoar di sepanjang jalan Achmad Yani sudah dapat dinikmati.

Bukan itu saja, dirinya juga mengakui telah menyelesaikan pembangunan rumah susun dan menata kawasan Muara Kelayan.

Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina juga didaulat menjadi satu dari empat figur wali kota terbaik Indonesia 2019 versi Asian Global Council. Predikat The Most Inspiring and Innovative Figure Awards 2019 Government diberikan di The Trans Resort Hotel Bali, Jumat 15 Maret 2019. Prestasi ini adalah buah kerja keras Ibnu memimpin Kota Seribu Sungai Kayuh baimbai ini.

Predikat Walikota terbaik itu menurutnya mengacu pada keberhasilan dalam melaksanaan penataan berbasis sungai, perkembangan pariwisata, meningkatkan program UMKM dan pelayanan publik jaringan Internet.

Adapun beberapa penghargaan yang diterima Pemkot dan SOPD ibukota Provinsi Kalsel. Piala Adipura empat (4) tahun berturut turut, Penghargaan dibidang perizinan nomor tiga nasional, hingga kebijakan pengurangan sampah plastik. “Saya kira penghargaan itu jadi pemicu Pemko untuk menyelesaikan berbagai program yang dianggap belum selesai,” ujar mantan anggota DPRD Kalsel ini.

Pemko Banjarmasin Diundang ke Jepang Atas Keberhasilan Bank Sampah

Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin diundang ke Negara Sakura, Jepang atas keberhasilan pengelolaan bank sampah di Kota Banjarmasin.  Selain itu juga menerima dana Hibah sekitar 40 ribu USD.

H Ibnu Sina mengatakan, IGES adalah yang membantu Pemko Banjarmasin untuk kerja sama bank sampah dan undangan keberangkatan tersebut adalah program IGES. “Karena Kita dianggap berhasil dan pihak IGES ingin melanjutkan untuk program lainnya, termasuk untuk teknologi lain di pengolahan sampah,” kata Ibnu Sina.

Selain itu ujar Ibnu Sina, pada tahun 2016 dan 2017 lalu ia juga diundang ke Bangkok, Thailand dalam rangka menerima hibah untuk bank sampah dari program IGES.

Pemko Banjarmasin Empat Kali Pertahankan Opini WTP dari BPK RI

Pemko Banjarmasin berhasil mempertahankan gelar opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atas pengelolaan keuangannya yang juga diperoleh tahun lalu.

Dengan raihan opini WTP ini, artinya, sudah empat kali secara beruntun sejak 2014, Pemko Banjarmasin meraih opini WTP. Ia mengatakan, hal ini penting karena jadi parameter bila laporan keuangan di Pemko Banjarmasin sudah akuntabel dan memenuhi standar akuntansi.

“Artinya setiap serapan anggaran di Pemko Banjarmasin bisa dipertanggungjawabkan,” kata Ibnu Sina.

Ia pun berharap hal tersebut bisa terus dilanjutkan dan jadi motivasi bagi ASN Pemko Banjarmasin, agar tahun depan Banjarmasin mampu kembali meraih WTP.

Banjarmasin, Kota Pertama di Asia Pasifik yang Larang Kantong Plastik

Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dinyatakan sebagai kota pertama di negara-negara di kawasan Asia Pasifik yang melarang penggunaan kantong plastik sekali pakai.

“Di Asia Pasifik, ternyata kita kota pertama yang melarang penggunaan kantong plastik,” ujar Ibnu Sina kepada wartawan, Rabu (28/8/2019).

Pelarangan penggunaan kantong plastik sekali pakai, menurutnya, mulai diterapkan dan berlaku di Banjarmasin pada 1 Juni 2016   lalu.Sudah empat tahun aturan tersebut berlaku di kota yang berjuluk Seribu Sungai ini yang dituangkan dalam Perwali nomor 18 tahun 2016.

“Di Indonesia, kita sudah empat tahun menerapkan aturan ini, kita akan lanjutkan terus sampai kota kita bebas dari sampah plastik,” ucap Ibnu Sina.

Sejak pelarangan kantong plastik di Banjarmasin, H. Ibnu mengatakan berhasil menekan peredaran kantong plastik sekali pakai sebesar 52 juta lembar setiap tahun. Atas keberhasilannya ini, sudah banyak penghargaan yang diberikan kepada Kota Banjarmasin.

Salah satunya dari Kementerian Keuangan yang setiap tahun mengucurkan Rp 9,3 miliar untuk penanganan dan pengolahan sampah plastik. “Ada kucuran dana Kementerian Keuangan untuk kita gunakan dalam memerangi penggunaan kantong plastik sekali pakai,” tambahnya.

Awal terbitnya aturan ini, lanjut Ibnu Sina, langsung direspons positif para pelaku usaha. Jika ada yang melanggar, langsung diberikan sanksi tegas. “Sederhana, izin usahanya kita gak lanjutkan,” tegas Ibnu Sina.

Pihaknya pun sampai saat ini gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat Banjarmasin terkait pelarangan penggunaan kantong plastik sekali pakai.

Namun Ibnu Sina juga mengharapkan pelarangan ini jangan hanya berlaku di Banjarmasin sehingga pihaknya tidak bisa berbuat banyak jika kantong plastik sekali pakai masuk ke wilayahnya dari daerah-daerah tetangga. “Ini harus diikuti oleh seluruh kota/kabupaten di Kalsel, DPRD Kalsel sudah menginisiasi skala provinsi dengan membentuk peraturan daerah, semoga segera bisa direalisasi,” harapnya.

Fokus pembangunan terhadap Kota Banjarmasin terus berjalan, yakni selain menuju kota sehat, menjadikan Kota Banjarmasin sebagai Kota Bandar yang bergerak di bidang perdagangan dan jasa

“Pada kepemimpinan kami berdua fokus pada enam pilar utama pembangunan Banjarmasin Baiman yang terintegrasi, di antaranya, Banjarmasin Bertakwa, Banjarmasin Aman, Banjarmasin Indah, Banjarmasin Maju, Banjarmasin Amanah, serta Banjarmasin Nyaman (Baiman_red) ,” beber Ibnu.

Ia mengatakan, Kota Banjarmasin juga telah merencanakan pembangunan berkelanjutan, yakni, pembenahan dan percepatan pembangunan fisik di kota ini. “Saat ini sudah lebih 10 item pembangunan yang telah direncanakan Pemerintah Kota Banjarmasin, yang di antaranya telah dalam tahap pekerjaan yaitu Pelabuhan Trisakti baru.

Menurut Ibnu, dalam tiga  tahun kepemimpinan mereka, tentunya masih ada pekerjaan rumah yang harus dikerjakan bersama, untuk menjadikan Kota Banjarmasin yang nyaman bagi penduduknya.“Yaitu Nyaman begawi, nyaman berusaha dan nyaman sebagai tempat tinggal,” ucap Ibnu lebih lanjut. (******)

Loading

Check Also

Jelang Kontra Australia di Piala Asia U-23 Hari Ini, STy Akui Kondisi Timnas Indonesia Menurun

Mediaprospek.com – Setelah kontra tuan rumah Qatar , timnas U-23 Indonesia akan menjalani pertandingan hidup …